Ketua Komisi III DPRD Kotabaru Kalimantan Selatan, Denny Indro Kurnianto menyoroti perihal pemadaman listrik secara tidak beraturan (byar pet) di sejumlah wilayah di Kotabaru.

Ia mempertanyakan permasalahan ini pada saat memimpin rapat dengar pendapat (RDP) dengan tiga agenda antara lain dana kompensasi STC, PLTU Sigam, dan Permasalah banjir.

Baca juga: Poliban jalin kemitraan dengan PT PLN, Duta TV dan Motor Listrik

"Kami mempertanyakan perihal listrik padam hingga empat kali sehari pada saat RDP tersebut," kata Denny Indro Kurnianto di Kotabaru, Selasa.

Menurut Denny, Ketika siang hari mungkin tidak terlalu terasa, namun listrik yang mati pada malam hari menyebabkan keadaan gelap gulita. Sehingga manusia membutuhkan bantuan senter atau lilin untuk melihat. Penerangan mati menyebabkan manusia kesulitan untuk melakukan aktivitas di malam hari seperti belajar, memasak, membaca, ataupun sekedar berjalan.

Dia juga mempertanyakan durasi pemadaman yang cukup lama baik malam hari maupun siang hari.

Baca juga: PLN siagakan 1.389 personil jaga pasokan listrik Kalimantan selama Ramadhan

"Ini akan mengganggu aktifitas masyarakat terlebih pelayanan rumah sakit juga sangat terganggu," kata Deny

Ia juga menjelaskan berkaitan dengan aktifitas di bidang pelayanan kesehatan karena sebagian besar alat medis menggunakan perangkat elektronik yang memerlukan listrik. Sehingga ketika listrik mati, para petugas medis harus menggantikan tugas alat tersebut secara manual.

Denny berharap, PLN meningkatkan sistem pelayanan kepada masyarakat yang lebih baik serta memberikan sosialisi kepada masyarakat ketika akan melakukan pemadaman agar masyarakat

Baca juga: PLN sukses jaga keandalan listrik tanpa kedip selama kunjungan Presiden Jokowi

Asisten manager perencanaan UP3 PLN Kotabaru Aris Aprianto menjelaskan, bahwasanya padamnya listrik ada dua alasan, pemadaman yang terencana dan tidak terencana.

"Padam terencana seperti disebabkan adanya pemeliharaan jaringan dan tidak terencana yang di sebabkan oleh gangguan alam," kata Aris

Seringnya gangguan di wilayah Kotabaru disebabkan oleh pemadaman yang tidak terencana yang akibat hujan lebat, angin kencang, gangguan pepohonan serta binatang yang kerap melintas di jaringan PLN.

Ia meminta kepada masyarakat yang sering mengalami pemadaman dapat melaporkan dengan aplikasi PLN "mobile" yang dapat digunakan pelanggan untuk mengadu sesegera mungkin melalui aplikasi tersebut ketika terjadi gangguan sewaktu-waktu.

“Daerah yang sering padam ya kita minta masukan nya, silakan menggunakan aplikasi PLN mobile, di situ pelanggan bisa mengadu langsung menggunakan aplikasi itu,” jelas Aris.
Rapat Dengar Pendapat ( RDP ) di aula gabungan komisi DPRD KOtabaru (ANTARA/Ahsin)

 

Pewarta: Ahmad Nurahsin Q

Editor : Imam Hanafi


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2023