Banjarmasin,  (Antaranews Kalsel) - Taman Budaya Kalimantan Selatan menggelar sebuah diskusi karakteristik antara lagu banjar dan lagu berbahasa banjar, menyusul kian pesatnya perkembangan lagu jenis tersebut.


Hal ini dibahas oleh tiga narasumber, yakni, Seniman dan Budayawan Kalsel Sirajul Huda, Putera Alamarhum Maestro Lagu Banjar H Anang Ardiansyah, Riswan, dan Kepala Taman Budaya Kalsel Sirajudin di Gedung Pertunjukan Seni Balailung Sari Taman Budaya Kalsel, Kamis.

Menurut Sirajul Huda, lagu banjar itu liriknya identik dengan kebudayaan masyarakatnya yang hidup di pinggiran sungai, hingga bait-baitnya terasa mengalir bagai sungai.

Pun demikian, kata mantan Kepala Taman Budaya Kalsel itu, musiknya ada mencirikan kekhasan yang sangat kental terasa mendayu bagai aliran sungai.

"Memang hanya bisa dirasa, seperti lagu-lagu ciptaan Almarhum H Anang Ardiansyah, meski berubah menjadi lagu pop," paparnya.

Menurut dia, Almarhum H Anang Ardiansyah membuat setiap lagunya ada sandaran seni dan budaya daerah setempat, seperti lagu berjudul Damarwulan, liriknya diambil dari syair-syair kesenian Damarwulan.

"Jadi pijakannya ada setiap lagu beliau itu, bahkan bait syair-syairnya mencirikan kekhasan daerah, seperti budaya, sejarah, dan kekayaan alam," ucapnya.

Baginya, lagu yang diciptakan dengan hati dan perasaan, akan bisa selalu dikenang dan enak didengarkan dari masa kemasa, hingga generasi seniman lagu selanjutnya harus mempelajari itu, agar karyanya juga selalu dikenang dari masa kemasa, sebagaimana karya Maestro H Anang Ardiansyah salah satunya.

Menurut Riswan, ayahnya dalam menciptakan sebuah lagu memang sangat serius dan mementingkan adanya unsur budaya lokal.

"Meskipun lirik musiknya beraliran pop atau lainnya," ungkapnya.

Dikatakan dia, ratusan lagu dikaryakan ayahnya sebagai warisan daerah, diberharap bisa terus eksis meski dikalaborasikan dengan berbagai aliran musik oleh generasi saat ini.

Kepala Taman Budaya Kalsel Sirajul Huda mengungkapkan, gelar acara ini bertujuan untuk menyamakan persepsi agar karya-karya lagu banjar bisa berkembang dengan baik hingga menggaung ketingkat nasional.

Menurut dia, banyak seniman-seniman muda bermunculan saat ini, dan karya-karya mereka perlu dihargai dan diapresiasi sebagai khazanah daerah yang perlu terus dilestarikan.

"Kita pemerintah akan terus mendukung seniman-seniman daerah, hingga terus bisa bergerak maju," bebernya.

Diungkapkan Dino panggilan akrabnya, kegiatan ini sebagai agenda Taman Budaya Kalsel 2016, bertujuan untuk pekestarian kesenian dan kebudayaan daerah.

Pewarta: Sukarli

Editor : Ulul Maskuriah


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2016