Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Bea dan Cukai Kalimantan Bagian Selatan (Kanwil DJBC Kalbagsel) mencatat 1.715.000.000 Dollar Amerika Serikat (USD) devisa hasil ekspor kawasan berikat di Kalimantan Selatan dan Kalimantan Tengah (Kalsel-teng) sepanjang tahun 2022 atau naik 0,17 persen dari 2021 dengan nilai 1.692.000.000 USD.

"Devisa hasil ekspor atas perusahaan penerima fasilitas menunjukkan tren yang positif mengalami kenaikan setelah pulihnya perekonomian pascapandemi," kata Kepala Kanwil DJBC Kalbagsel Ronny Rosfyandi di Banjarmasin, Senin.

Pertumbuhan positif juga dalam penyerapan tenaga kerja terdapat peningkatan sebesar 1,3 persen dari 1.480 orang di tahun 2021 menjadi 1.591 orang di tahun 2022.

Hal tersebut menunjukkan adanya peningkatan kapasitas produksi yang dapat berdampak pada Pajak penghasilan atau PPh orang pribadi maupun badan.

Ronny menyebut perusahaan penerima fasilitas kawasan berikat pada umumnya mempunyai bidang usaha berupa minyak kelapa sawit mentah atau crude palm oil (CPO) dan produk turunannya. 

Antara lain PT Sinar Mas Agro Resources and Technology Tbk, PT Sinar Jaya Inti Mulya, PT Citra Borneo Utama, PT Sime Darby Oils Pulau Laut Refinery, dan PT Sukajadi Sawit Mekar. 

"Kami apresiasi kepada perusahaan penerima fasilitas kawasan berikat yang pencapaiannya cukup luar biasa di tengah pemulihan ekonomi setelah terkendalinya COVID-19," ungkapnya.

Dia berharap semakin banyak perusahaan yang memanfaatkan fasilitas kawasan berikat untuk dapat meningkatkan hasil produksi dan daya saingnya dengan melakukan ekspor sehingga pemberian insentif fiskal benar-benar menjadi salah satu instrumen pemulihan perekonomian baik regional maupun nasional.

Menurut ketentuan Kementerian Keuangan, kawasan berikat merupakan tempat penimbunan berikat untuk menimbun barang impor dan atau barang yang berasal dari tempat lain dalam daerah pabean guna diolah atau digabungkan yang hasilnya terutama untuk diekspor.

Jadi kawasan berikat merupakan insentif fiskal yang diberikan oleh pemerintah di bidang kepabeanan dan perpajakan yang tujuannya meningkatkan investasi dan mendorong peningkatan ekspor. 

Adapun sejumlah manfaatnya antara lain efisiensi waktu dengan tidak dilakukannya pemeriksaan fisik di pelabuhan, pengajuan dokumen BC 2.3 dapat dilakukan sebelum kapal atau pesawat tiba, efisiensi waktu dan biaya dengan prosedur truck lossing.

Kemudian mendapatkan fasilitas perpajakan dan kepabeanan sehingga dapat menikmati harga kompetitif di pasar global, cash flow perusahaan lebih terjamin, membantu usaha pemerintah dalam rangka mengembangkan industri yang bisa menambah lapangan pekerjaan sehingga mengurangi angka pengangguran.
 
Kepala Kanwil DJBC Kalbagsel Ronny Rosfyandi bersama perusahaan sebagai penerima penghargaan dengan capaian terbaik sebagai penerima fasilitas kawasan berikat. (ANTARA/Firman)


Sebelumnya Kanwil DJBC Kalbagsel telah menggelar "coffee morning" dengan pengusaha penerima fasilitas kawasan berikat di wilayah Kalimantan Selatan dan Kalimantan Tengah.

Tujuannya untuk menyampaikan ketentuan mengenai kawasan berikat yang berlaku dan meningkatkan komunikasi dan kemitraan dengan pemangku kepentingan penerima fasilitas yang selama ini sudah terjalin dengan baik. 

Pada kesempatan itu diserahkan pula penghargaan oleh Kanwil DJBC Kalbagsel kepada perusahaan dengan capaian terbaik sebagai penerima fasilitas kawasan berikat sepanjang tahun 2022.

Pewarta: Firman

Editor : Hasan Zainuddin


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2023