Banjarbaru, (AntaranewsKalsel) - Kepala Sekolah Menengah Pertama Negeri 1 Kota Banjarbaru, Kalimantan Selatan, Fakhriati menilai Ujian Nasional Berbasis Komputer lebih praktis jika dibanding menggunakan kertas.


"UNBK lebih praktis karena sama sekali tidak menggunakan kertas dan membuat peserta ujian tidak repot membawa peralatan tulis," ujarnya di Banjarbaru, Senin.

Ia mengatakan, UNBK juga tidak membuat pengawas selalu mengawasi peserta ujian agar tidak berbuat curang karena materi soal langsung dari pusat data nasional.

Selain itu, setiap peserta berbeda soal ujiannya antara satu dengan yang lain sehingga tidak bisa untuk saling "nyontek" jawaban karena perbedaan materi soal tersebut.

"Peserta ujian cukup duduk di depan komputer dan pengawas tidak repot mengawasi peserta karena mereka harus fokus menjawab setiap soal melalui layar komputer," ucapnya.

Menurut dia, SMP Negeri 1 cukup bangga bisa melaksanakan UNBK apalagi menjadi satu-satunya SMP di Kota Banjarbaru melaksanakan ujian menggunakan sistem komputerisasi.

"Kami bangga bisa menjadi contoh pelaksanaan UNBK di Banjarbaru dan seluruh siswa sebanyak 382 bisa ikut UN dengan sistem komputerisasi yang diprogramkan pemerintah," ujarnya.

Salah seorang siswa SMP Negeri 1 Kurnia mengatakan, ujian dengan sistem komputerisasi memberikan kemudahan bagi peserta ujian dalam menjawab soal.

"Soalnya bisa langsung dilihat di layar komputer sehingga mudah dan nyaman membacanya. Jika salah jawab juga bisa dikoreksi, tidak perlu dihapus seperti pakai kertas," kata dia.

Sebelumnya, Wakil Wali Kota Darmawan Jaya Setiawan menargetkan semakin banyak sekolah laksanakan UNBK karena memberi kemudahan dalam pelaksanaannya.

"Jika dilaksanakan keseluruhan belum bisa karena perlu dana besar, sehingga dilaksanakan bertahap dan ditarget lima sekolah bisa UNBK pada 2017," katanya.

Pewarta: Yose Rizal

Editor : Imam Hanafi


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2016