Kodim 1010 Tapin bersama PT Antang Gunung Meratus dan Pemerintah Kecamatan Tapin Selatan menyalurkan bantuan untuk pencegahan stunting, Kamis.
Dandim 1010 Tapin Letkol ARH Priyoni Palembangan mengatakan tindakan tersebut merupakan komitmen mereka untuk membantu pemerintah menekan angka stunting di daerah.
"Harapannya stunting menurun dan hilang. Pemberian bantuan akan terus dilakukan hingga seluruh desa yang ada di Tapin," ujaranya.
CSR Super Intendant PT AGM, Syamsul Bachri mengatakan aksi tersebut sebagai salah satu bukti kepedulian mereka terhadap masyarakat.
"Bantuan dari kita berupa susu, telur dan makanan tambahan bagi para balita," ujarnya.
Ditotal, kata dia, dari tiga desa di Kecamatan Tapin Selatan itu ada 55 ibu dan anak yang menerima bantuan mereka.
Camat Tapin Selatan Reza Al-Ghifari mengungkapkan terimakasih atas uluran tangan dari Kodim 1010 Tapin dan PT AGM.
"Semoga yang mereka lakukan menjadi contoh bagi semua pihak, sehingga penanganan stunting di Tapin cepat selesai," ujarnya.
Terkait angka stunting, menurut hasil SSGI (Studi Status Gizi Indonesia) 2022 prevalensi stunting di Tapin mengalami penurunan sebesar 19 persen dari 33,5 persen (2021) menjadi 14,5 persen (2022).
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2023
Dandim 1010 Tapin Letkol ARH Priyoni Palembangan mengatakan tindakan tersebut merupakan komitmen mereka untuk membantu pemerintah menekan angka stunting di daerah.
"Harapannya stunting menurun dan hilang. Pemberian bantuan akan terus dilakukan hingga seluruh desa yang ada di Tapin," ujaranya.
CSR Super Intendant PT AGM, Syamsul Bachri mengatakan aksi tersebut sebagai salah satu bukti kepedulian mereka terhadap masyarakat.
"Bantuan dari kita berupa susu, telur dan makanan tambahan bagi para balita," ujarnya.
Ditotal, kata dia, dari tiga desa di Kecamatan Tapin Selatan itu ada 55 ibu dan anak yang menerima bantuan mereka.
Camat Tapin Selatan Reza Al-Ghifari mengungkapkan terimakasih atas uluran tangan dari Kodim 1010 Tapin dan PT AGM.
"Semoga yang mereka lakukan menjadi contoh bagi semua pihak, sehingga penanganan stunting di Tapin cepat selesai," ujarnya.
Terkait angka stunting, menurut hasil SSGI (Studi Status Gizi Indonesia) 2022 prevalensi stunting di Tapin mengalami penurunan sebesar 19 persen dari 33,5 persen (2021) menjadi 14,5 persen (2022).
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2023