Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Selatan DR Diauddin menyatakan, capaian vaksinasi booster kedua atau suntik vaksin ke-4 di provinsinya baru sekitar 18 ribu orang.
 
"Memang realisasi vaksinasi booster kedua ini tidak bisa secepat program vaksinasi satu dan dua atau ketiga kemarin," ujarnya di Banjarmasin, Senin.
 
Menurut dia, program vaksinasi booster kedua ini tidak ada unsur "paksaan" karena sebagai syarat untuk bepergian atau lainnya, masyarakat hanya dihimbau untuk mengikuti demi peningkatan kekebalan tubuh menghadapi masa masih pandemi COVID-19 ini.
 
"Jadi yang sadar akan pentingnya kesehatan menghadapi masih pandemi ini, dia datang ke puskesmas untuk divaksin booster kedua," tuturnya.
 
Karenanya sampai saat ini, ungkap Diauddin, capaian vaksinasi booster kedua sekitar 6 persen atau sekitar 18 ribu orang dari target sasaran yang sudah melaksanakan vaksinasi booster pertama.
 
Sebab untuk realisasi booster pertama di Kalsel pada 13 kabupaten/kota hingga kini sekitar 24,85 persen, sedangkan vaksinasi dosis kedua sekitar 68,99 persen dan vaksinasi dosis pertama sekitar 84,34 persen dari total sekitar 3 juta sasaran.
 
Diauddin menyampaikan, untuk stok vaksin pelaksanaan suntik dosis pertama hingga booster kedua saat ini masih mencukupi.
 
Dari data Dinas Kesehatan Kota Banjarmasin, untuk vaksinasi booster kedua hingga kini baru sebanyak 5.184 orang atau 9,88 persen.
 
Untuk realisasi booster kedua di Kota Banjarmasin ini tertinggi pada tenaga kesehatan yang mencapai 57,53 persen, sedangkan untuk warga lanjut usia sekitar 3,21 persen.
 
Untuk beberapa hari ini, dari data harian vaksinasi COVID-19 di Kota Banjarmasin nihil warga yang mengikuti vaksinasi.
 
Saat ini untuk kasus COVID-19 secara umum di Provinsi Kalsel sudah sangat melandai, pasien dirawat masih sebanyak dua orang, yakni, dari Kabupaten Banjar dan Kotabaru.
 
Total kasus COVID-19 di Kalsel selama pandemi ditetapkan pada Maret 2020 sebanyak 88.925 orang, sembuh sebanyak 86.324 orang dan meninggal dunia sebanyak 2.599 orang.
 
 
 

Pewarta: Sukarli

Editor : Imam Hanafi


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2023