Masyarakat Kabupaten Barito Kuala (Batola) Kalimantan Selatan (Kalsel), terutama warga Kecamatan Wanaraja mengeluhkan usaha tani mereka, karena sebagian besar penduduknya petani.

"Keluhan tersebut mereka kemukakan saat saya reses, 4 - 11 Februari 2023," ujar wakil rakyat asal daerah pemilihan (Dapil) Kalsel III/Kabupaten Batola,Karlie Hanafi melalui telepon seluler, malam Senin.

Ia mengungkapkan, keluhan warga "Bumi Selidah" Batola itu banyak berkisar pertanian tanaman pangan atau tanaman padi, karena mayoritas penduduk dari 13 desa Kecamatan Wanaraja menggantungkan hidup dari usaha tani tersebut.

Aspirasi warga tani daerah pertanian pasang surut Batola tersebut antara lain masih berkutat seputar gagal panen pescasetangan hama tungro, serta masalah pupuk bersubsidi juga masih tidak menentu.

“Kita sudah berupaya mencarikan jalan keluar untuk pertanian yang gagal panen akibat serangan hama tungro dengan mencarikan solusi yang tidak bertentangan  aturan lainnya, serta mengkoordinasikan dengan dinas terkait,” ujar Karlie.

Sedangkan mengenai distribusi pupuk yang tidak menentu, menurut anggota DPRD Kalsel beberapa periode Dapil Batola tersebut, hal itu sebenarnya masalah klasik dan selalu terulang. 

Dosen perguruan tinggi swasta di Banjarmasin yang bergelar SH, MH serta Doktor ilmu hukum tersebut mengataka, dirinya sudah minta kepada pihak berkompeten untuk mengatasinya, sehingga masalah tidak selalu terulang.

Selain itu, warga juga menyampaikan aspirasi tentang sarana transportasi jalan, seperti Desa Waringin Kencana, melalui Kepala Desa (Kades)-nya Samuji , bahwa desa mereka satu-satunya di Kecamatan Wanaraya yang belum pernah tersentuh aspal dari 13 desa yang ada.

“Usulan sudah pernah dilakukan, baik ditujukan langsung kepada Bupati Batola maupun melalui Musrenbang, namun belum ada realisasi. Kami berharap melalui anggota DPRD Kalsel, bapak Karlie Hanafi bisa memperjuangkan,” harap Samuji.

Menanggapi harapan tersebut, wakil rakyat yang mantan aktivis mahasiswa Universitas Lambung Mangkurat Banjarmasin itu meminta agar segera mengajukan proposal ke DPRD Kalsel, U.P H.Karlie Hanafi . “Saya akan memperjuangkan semampu saya aspirasi atau usulan tersebut,” ujar Karli.
Anggota DPRD Kalsel H.Karlie Hanafi Kalianda saat reses di wilayah Kecamatan Wanaraya Kabupaten Barito Kuala, 4 - 11 Februari 2023. (ANTARA/HO-Dokumen Pribadi)

Sedangkan di Desa Kolam Kiri, warga setempat mengharapkan pasar kabupaten yang ada di wilayah mereka, Pemkab setempat bisa menghibahkan ke desa, sehingga memudahkan pengelolaan serta memberikan pendapatan untuk kas desa.

“Sesuai dengan kewenangan, masalah ini akan dibicarakan dengan pemerintah kabupaten (Pemkab) Batola,” jawab wakil rakyat penggemar musik irama Jaz tersebut menanggapi aspirasi itu.

Selain itu, dia mendapatkan masukkan bahwa secara umum toleransi kehidupan beragama berjalan sangat baik. Begitu juga masalah kesehatan, keamanan dan pendidikan berlangsung dengan baik pula.

“Semua aspirasi akan ditindaklanjuti sesuai kewenangan, maksudnya yang menjadi kewenangan kabupaten akan diteruskan ke Pemkab setempat. .Sedangkan kewenangan  level provinsi akan kami bahas di DPRD Kalsel sesuai dengan komisi yang membidangi,” demikian Karli Hanafi. 

Selama reses delapan hari sejak 4 Februari lalu, laki-laki kelahiran Banjarmasin Tahun 1952 yang dipanggil Akang tersebut berhasil mengungi 13 desa di Kecamatan Wanaraja.

Sebagai catatan Batola dengan ibukotanya Marabahan (sekitar 50 kilometer barat Banjarmasin) merupakan pemekaran Kabupaten Banjar Kalsel awal tahun 1960-an.
 

Pewarta: Syamsuddin Hasan

Editor : Hasan Zainuddin


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2023