Amuntai, (Kalsel.Antaranews)-Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan mengharapkan tenaga kefarmasian turut berperan dalam memerangi peredaran narkoba dan obat-obatan terlarang.


Kepala Bidang Kefarmasian Balibang Kalimantan Selatan Ahmad Yanie di Amuntai Selasa, mengatakan, tenaga kefarmasian seperti tenaga apoteker dan asisten apoteker bisa turut berperan dalam upaya memerangi peredaran dan penyalahgunaan narkoba dan obat-obatan terlarang.

"Dalam upaya membantu tenaga kefarmasian ikut berperan memerangi narkoba ini maka Balitbang Kalsel juga berharap pemerintah daerah bisa menjembatani kegiatan kefarmasian supaya masalah-masalah pendayagunanya tenaga kefarmasian ini bisa diberdayakan dan teratasi," ujar Ahmad Yanie.

Ahmad Yanie yang hadir ke Kota Amuntai untuk mengukuhkan tenaga asisten apoteker lulusan SMKN 1 muntai ini berharap kiprah semua pihak, termasuk tenaga kefarmasian untuk memerangi narkoba yang kondisinya di Kalsel saat ini cukup memprihatinkan.

Bupati HSU Abdul Wahid berharap tenaga asisten Apoteker lulusan SMKN bisa melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi lagi sehingga memberikan kontribusi yang besar bagi pembangunan sektor kesehatan didaerah.

Wahid menilai, lulusan asisten apoteker dari jejang pendidikan SLTA tahun ini sangat beruntung, karena kedepannya sesuai Undang-undang nomor 36 yang berhak menyandang jabatan asisten apoteker adalah lulusan diploma 3.

Wahid memaparkan dalam upaya meningkatkan sumber daya mnusia dan mencegah pelajar putus sekolah, pemerintah daerah Kabupaten HSU sejak 2013 memberikan bantuan beasiswa sebesar Rp700 ribu pelajar yang ingin melanjutkan kejenjang SLTA  guna menutupi kekurangan biaya administrasi.

"Pemda juga biayapendaftaran sehingga sekolah tidak lagi memungut biaya kepada orang tua calon siswanya," katanya.



Pewarta: Eddy Abdillah

Editor : Eddy Abdillah


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2016