Badan Pencegahan Bencana Daerah (BPBD) Tapin, Kalimantan Selatan, mendata empat wilayah di daerah tersebut dilanda banjir akibat sejumlah sungai meluap disebabkan curah hujan tinggi.

"Hari ini kita mendapatkan laporan, ada empat titik banjir. Pertama di Desa Parigi Simbar, Banua Halat Kanan, Labuhan dan Nes 18," ujar Kepala BPBD Tapin Raniansyah di Rantau, Kamis.

Baca juga: Banjir disertai lumpur cemari rumah hingga sumur warga Tapin

Namun, Raniansyah menyebutkan debit air pada empat wilayah sudah mengalami penurunan. Namun, jika terjadi hujan dengan curah hujan tinggi berpotensi  banjir kembali menjangkau pemukiman warga.

Saat ini, kata dia, aliran Sungai Tapin yang merupakan sungai induk terpantau naik di hulu sungai. 

"Turunnya nanti sekitar 6-8 jam akan sampai ke daerah kawasan Kota Rantau," ujarnya. 

Laporan sementara BPBD Tapin sejak pagi tadi hingga saat ini, tercatat lebih 300 jiwa terdampak banjir. Sedangkan, ketinggian air bervariatif mulai semata kaki hingga pinggang orang dewasa.

Baca juga: Tapin banjir akibat curah hujan tinggi

Sejak November 2022 lalu, BPBD Tapin sudah menyatakan siap siaga banjir, kemudian terjadi banjir pada beberapa titik yang termasuk kategori peta rawan banjir.

Berdasarkan peta titik rawan milik BPBD, potensi bencana banjir meliputi 22 desa atau kelurahan dari tujuh kecamatan.

Di Kecamatan Tapin Utara, yaitu Desa Rantau Kanan, Kupang, Banua Halat Kiri dan Banua Halat Kanan. Di Kecamatan Tapin Selatan meliputi Tamberangan, Lawahan, Tatakan dan Tandui.

Selanjutnya, di Kecamatan Bungur mencakup Desa Bungur, Bungur Baru, Sabah, Linuh, Sabah, Timbung, Kalumpang, Rantau Bujur dan Banua Padang. Di Kecamatan Binuang, yakni Raya Belanti, Binuang, Karangan Putih dan  Pulau Pinang.

Di Kecamatan Piani ada Desa Miawa, serta di Kecamatan Bakarangan terdapat Desa Gadung dan Masta.

Baca juga: BPBD siap siaga hadapi banjir

Pewarta: M Fauzi Fadillah

Editor : Taufik Ridwan


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2023