Ketua Koperasi Sawit Makmur Tanah Laut, Kalimantan Selatan Samsul Bahri mengatakan, saat ini koperasi tersebut mengelola seluas 11.750 haktare kebun sawit milik anggota dari petani sawit tersebar di 32 desa dari delapan kecamatan.
"Koperasi Sawit Makmur sampai saat ini masih satu-satunya koperasi di Indonesia yang memiliki kebun sawit dan pabrik kelapa sawit (PKS) sendiri," ujar Samsul Bahri, selepas meresmikan pabrik CPO dan peletakan batu pertama pembangunan Pabrik Minyak Makan Merah di Desa Tajau Mulya, Kecamatan Batu Ampar, Kabupaten Tanah Laut, Kalimantan Selatan, Selasa.
Menurut dia, Koperasi Sawit Makmur sejak tahun 2016 mendirikan pabrik kelapa sawit bermitra dengan petani swadaya mandiri dan didukung penuh Pemkab Tanah Laut.
"Alhamdulilah pada bulan Oktober 2018, kami dipertemukan dengan investor lokal Kalsel H Zaini Mahdi selaku pemilik PT Batu Gunung Mulia Putra dan melakukan kerjasama pembangunan dan pengelolaan PKS menjadi PT BGMPA," terangnya.
Dia menjelaskan, pembangunan PKS dimulai tahun 2019 sampai tahun 2021 dengan kapasitas olah 45 ton per jam dan sudah melakukan giling perdana pada Februari 2021.
"Saat ini PKS menerima dan mengolah tandan buah segar (TBS) petani swadaya dengan hasil CPO 150 sampai 200 ton per hari," terangnya.
Dengan kapasitas tersebut, lanjut dia, Koperasi Sawit Makmur memberikan kontribusi pajak ke negara sebesar kurang lebih Rp47 miliar per tahun.
Lebih lanjut dia mengemukakan, dengan kemampuan produksi tersebut Koperasi Sawit Makmur berinisiatif untuk membangun pabrik minyak goreng sebagai salah satu solusi untuk mengatasi kelangkaan minyak goreng di masyarakat.
"Alhamdullilah niat kami mendapatkan dukungan pemerintah daerah untuk mengendalikan kebutuhan masyarakat," ungkapnya.
Bupati Tanah Laut Sukamta mengatakan, sudah saatnya Tanah Laut memiliki pabrik pengolahan minyak kelapa sawit sendiri sebagai salah satu program hilirisasi dari produksi kelapa sawit.
"Kami yakin akan ada multiplyer effect perkembangan ekonomi masyarakat apabila pabrik minyak makam merah selesai dibangun dan segera beroperasi," harapnya.
=============================================================================
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2023
"Koperasi Sawit Makmur sampai saat ini masih satu-satunya koperasi di Indonesia yang memiliki kebun sawit dan pabrik kelapa sawit (PKS) sendiri," ujar Samsul Bahri, selepas meresmikan pabrik CPO dan peletakan batu pertama pembangunan Pabrik Minyak Makan Merah di Desa Tajau Mulya, Kecamatan Batu Ampar, Kabupaten Tanah Laut, Kalimantan Selatan, Selasa.
Menurut dia, Koperasi Sawit Makmur sejak tahun 2016 mendirikan pabrik kelapa sawit bermitra dengan petani swadaya mandiri dan didukung penuh Pemkab Tanah Laut.
"Alhamdulilah pada bulan Oktober 2018, kami dipertemukan dengan investor lokal Kalsel H Zaini Mahdi selaku pemilik PT Batu Gunung Mulia Putra dan melakukan kerjasama pembangunan dan pengelolaan PKS menjadi PT BGMPA," terangnya.
Dia menjelaskan, pembangunan PKS dimulai tahun 2019 sampai tahun 2021 dengan kapasitas olah 45 ton per jam dan sudah melakukan giling perdana pada Februari 2021.
"Saat ini PKS menerima dan mengolah tandan buah segar (TBS) petani swadaya dengan hasil CPO 150 sampai 200 ton per hari," terangnya.
Dengan kapasitas tersebut, lanjut dia, Koperasi Sawit Makmur memberikan kontribusi pajak ke negara sebesar kurang lebih Rp47 miliar per tahun.
Lebih lanjut dia mengemukakan, dengan kemampuan produksi tersebut Koperasi Sawit Makmur berinisiatif untuk membangun pabrik minyak goreng sebagai salah satu solusi untuk mengatasi kelangkaan minyak goreng di masyarakat.
"Alhamdullilah niat kami mendapatkan dukungan pemerintah daerah untuk mengendalikan kebutuhan masyarakat," ungkapnya.
Bupati Tanah Laut Sukamta mengatakan, sudah saatnya Tanah Laut memiliki pabrik pengolahan minyak kelapa sawit sendiri sebagai salah satu program hilirisasi dari produksi kelapa sawit.
"Kami yakin akan ada multiplyer effect perkembangan ekonomi masyarakat apabila pabrik minyak makam merah selesai dibangun dan segera beroperasi," harapnya.
=============================================================================
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2023