Ustadz H Abdurrahman Siddiq mengingatkan kaum Muslim dalam kehidupan agar jangan ada penyesalan pada hari kemudian atau ketika kematian menjemput.

"Potret kehidupan itu ada bermacam-macam, namun pada dasar ada dua yaitu yang baik dan tidak baik," ujarnya dalam tausyiah di Masjid Assa'adah Komplek Beruntung Jaya Banjarmasin, usai Shalat Subuh Ahad.

Ia menerangkan, potret kehidupan yang baik antara lain seseorang dengan kebagian harta bendanya mengiinfakan atau menyedekahkan sebagian kekayaan.

Ketika melihat kehidupan orang yang berbahagia itu, ujar ustadz yang menyandang gelas "Lc" tersebut, hendaknya minimal ada niat untuk mengikuti kebaikan

Begitu pula ketika cita-cita kebaikan jangan ingkar atas anugrah Allah SWT atau lupa dengan janji ketika berdoa memohon kepada Yang Maha Esa lagi Maha Kuasa dan Maha Pencipta, lanjutnya.
Ustadz H Abdurrahman Siddiq saat tausiyah di Masjid Assa'adah Komplek Beruntung Jaya Banjarmasin, usai Shalat Subuh Ahad (29/1/23) (ANTARA/Syamsuddin Hasan)

Dalam potret kehidupan tersebut, dia mencontohkan Sa'labah, seorang sahabat Rasulullah Saw yang lupa menjalankan amal ibadah kepada Allah seperti shalat dan membayar zakat karena kesibukan dengan usaha ternaknya.

Sebelumnya Sa'labah, seorang sahabat Rasulullah Saw yang miskin serta rajin 'itiqab di masjid, dan berdoa kepada Allah SWT memohon kekayaan.

"Tapi apa lacur, ketika sudah kaya lupa dengan Allah SWT. Hal seperti itu jangan sampai terjadi pada diri kita," demikian Abdurrahman Siddiq.

Banyak contoh kebaikan dan keburukan dalam kehidupan, namun pada intinya sangat jarang orang yang menyesal terlebih dahulu, tapi kebanyakan menyesal kemudian yang tak ada gunanya.


 

Pewarta: Syamsuddin Hasan

Editor : Imam Hanafi


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2023