Rektor Universitas Lambung Mangkurat (ULM) Prof Ahmad Alim Bachri mengatakan lahirnya Doktor Bekantan yang disandang pendiri yayasan Sahabat Bekantan Indonesia (SBI) Amalia Rezeki semakin memperkuat posisi ULM sebagai perguruan tinggi unggul di bidang lingkungan lahan basah.

"Selamat bagi saudari Amel, ini pencapaian terbaik dari buah kerja kerasnya sebagai pegiat lingkungan yang sekaligus membawa nama harum ULM di kancah nasional bahkan dunia," kata dia di Banjarmasin, Minggu.

Baca juga: Penyelamatan bekantan yang terancam punah berbuah Kalpataru 2022

Menurut Alim, apa yang dilakukan Amel bersama tim SBI di Pulau Curiak harus terus didorong karena sejalan dengan unggulan ULM yang konsen di bidang lingkungan lahan basah.

Bahkan dia berharap dosen Pendidikan Biologi FKIP itu secepatnya berupaya meraih jabatan fungsional guru besar sehingga ULM memiliki profesor konservasi bekantan.

"Teruslah fokus dengan apa yang sudah dilakukan selama ini karena tidak banyak orang yang bisa melakukannya," ucap dia.

ULM telah menggelontorkan dana lebih kurang Rp21 miliar untuk riset yang utamanya bidang lingkungan lahan basah sebagai upaya meningkatkan publikasi dosen yang sudah diintensifkan sejak 2017.

Baca juga: Universitas Lambung Mangkurat totalitas mendukung konservasi bekantan

Diketahui Amalia Rezeki atau yang akrab disapa Amel telah mengikuti ujian akhir Studi S3 Pascasarjana ULM dan dinyatakan lulus dengan sangat memuaskan pada Senin (16/1) lalu.

Disertasinya berjudul “Strategi Pengelolaan Habitat Bekantan di luar Kawasan Konservasi. Dalam Upaya Konservasi Bekantan (Nasalis larvatus). (Studi Kasus Pengelolaan Habitat Bekantan di Kawasan Stasiun Riset Bekantan Pulau Curiak, Kabupaten Barito Kuala, Kalimantan Selatan).

Usai dinyatakan lulus, Amel dinobatkan sebagai doktor konservasi bekantan wanita pertama di dunia.

Baca juga: Rektor ULM beri pembekalan mahasiswa Australia yang meneliti Bekantan
   

Pewarta: Firman

Editor : Imam Hanafi


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2023