Kepala Badan Urusan Logistik (Bulog) Provinsi Kalimantan Selatan Muhammad Imron Rosidi memastikan ketersediaan beras untuk warga Kalimantan Selatan aman hingga Januari 2023.

Pasalnya, kata dia di Banjarmasin, Jumat, stok beras yang dibeli Bulog yang tersebar di kabupaten/kota kurang lebih sebanyak 1.000 ton.

"Ini untuk antisipasi sampai Januari tahun depan karena masa panen nantinya pada bulan Maret atau April 2023," ujarnya.

Menurut Imron, stok beras Bulog Kalsel kemungkinan bertambah 500 ton lagi dari Sulawesi Selatan pada pekan ini datang.

"Dari permintaan kita sekitar 3.000 ton lagi, karena ini antisipasi juga stok di Bulog provinsi Kalsel ini," ujarnya.

Sebab diakuinya, penyerapan untuk beras lokal pada tahun 2022 ini tidak bisa dilakukan, sebab terjadi gangguan tanam karena tungro atau diserang hama yang menyebabkan tanaman pagi menjadi kerdil, hingga banyak lahan pertanian hampir gagal panen.

"Karena juga harga beras lokal sangat tinggi saat ini," ujarnya.

Imron mengatakan, bahwa rasa beras dari luar daerah yang didatangkan ke Kalimantan Selatan tidak jauh dengan beras lokal, diharapkan cocok untuk konsumsi masyarakat di provinsi ini.

Imron pun melihat animo masyarakat cukup tinggi dengan pasar beras bersubsidi dari beras luar daerah yang dilakukan pemerintah provinsi bekerjasama dengan Bulog.

Karena, kata dia, beras premium yang dijual sudah disubsidi, yakni, dari harga Rp11 ribu dijual cuma Rp8 ribu saja perkilogram.

"Kita jual per paketnya itu 5 kilogram dengan harga Rp40 ribu saja," ujarnya.

Operasi pasar beras bersubsidi ini dilaksanakan dari 22---27 Desember 2022, dalam rangka interpretasi pemerintah mengatasi inflasi jelang Natal dan Tahun Baru 2023.

"Karena pemicu inflasi di provinsi ini, khususnya di Kota Banjarmasin karena harga beras lokal yang cukup tinggi," ucapnya.

Pewarta: Latif Thohir

Editor : Hasan Zainuddin


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2022