Percepatan penurunan stunting membutuhkan kerja keras dan keterlibatan multi pihak, termasuk unsur pentahelix yang meliputi dunia usaha, perguruan tinggi, masyarakat, dan media.

Hal itu disampaikan dalam sambutan Gubernur Kalimantan Selatan, Sahbirin Noor yang dibacakan Sekretaris Daerah Provinsi Kalimantan Selatan, Roy Rizali Anwar dalam pertemuan Pengusaha Kalsel Peduli Stunting di Hotel Rattan Inn Banjarmasin.

Berdasarkan rilis yang diterima Antara, Jum’at pagi,  pertemuan tersebut diselenggarakan oleh Perwakilan Badan Kependudukan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Kalimantan Selatan pada , Senin (28/11) kemarin.

Gubernur yang akrab disapa Paman Birin itu mengatakan, unsur-unsur tersebut memiliki peran masing-masing sesuai kapasitasnya untuk mempercepat terealisasinya program-program pencegahan stunting agar tepat sasaran.

"Untuk itu, saya ingin mengajak saudara pelaku usaha dan mitra BUMN untuk berpartisipasi dalam program Bapak Asuh Anak Stunting (BAAS). Bapak Asuh Anak Stunting merupakan platform keterlibatan pemangku kepentingan secara terstruktur dan terukur dalam mempercepat penurunan stunting yang menyasar langsung kepada kelompok sasaran," kata Paman Birin.

Ia menuturkan, tingginya angka stunting dapat meningkatkan angka kemiskinan, memperlebar kesenjangan, hingga mengganggu pertumbuhan ekonomi. Bahkan, menurut data World Bank (2016), kerugian ekonomi yang ditimbulkan stunting yakni sebesar 2-3 persen dari Produk Domestik Bruto (PDB) per tahun.

"Peran saudara dalam bentuk penyaluran bantuan Corporate Social Responsibility (CSR) sangat dibutuhkan dalam membantu menyukseskan program-program pencegahan stunting, baik dalam bentuk intervensi gizi spesifik maupun intervensi gizi sensitif," ucapnya.

Dalam kesempatan tersebut, ia juga sangat mengapresiasi pertemuan ”Pengusaha Kalsel Peduli Stunting” ini, sebagai bentuk kepedulian yang nyata.

"Kiranya  saudara dapat menguatkan tekad dan komitmen untuk berperan serta dalam program bapak asuh anak stunting," katanya.
 
BKKBN Kalsel, gelar pertemuan Pengusaha Kalsel Peduli Stunting di Hotel Rattan Inn Banjarmasin (Antara/Latif Thohir)

Sementara itu, Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Kalimantan Selatan, Ir.H.Ramlan menyampaikan, kegiatan ini dilaksanakannya dengan harapan agar para pengusaha yang ada di Kalimantan Selatan dapat berperan aktif serta peduli Bapak Asuh Anak Stunting (BAAS).

Menurutnya, ada sekitar 100 pengusaha di sektor Pertambangan Batubara, Perkebunan Kelapa Sawit, Perbankan dan sektor usaha lainnya, diminta terlibat untun menurunkan angka stunting di daerah ini.

"Terimakasih atas kehadiran para pengusaha. Semoga dapat turut terlibat dalam menekan angka stunting salahsatunya melalui penyaluran CSR dan bantuan lainnya," ucapnya.
 
Sestama BKKBN RI, Drs. Tavip Agus Rayanto, M.Si, saat menghadiri pertemuan Pengusaha Kalsel Peduli Stunting di Hotel Rattan Inn Banjarmasin. (Antara/Latif Thohir)

Adapun, mengatakan, dengan adanya Program BAAS ini para pengusaha dapat memberikan bantuannya langsung kemasyarakat dengan sistem pemetaan agar tidak terjadi kekeliruan.

"Jadi ada 7 skema tugas pengusaha disini diiantaranya, memberi langsung uang untuk dikelola masyarakat, atau membangun  infrstruktur seperti sanitasi air dan tempat buang air," katanya.

Ia menyampaikan, untuk antusiasme pengusaha di Indonesia sangat tinggi dengan memberikan CSR nya sesuai dengan kemampuan perusahaannya.

"Kita mengikuti kemampuan perusahaannya dan di Indonesia sangat tinggi antusiasmenya," pungkasnya.
 

Pewarta: Latif Thohir

Editor : Imam Hanafi


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2022