Banjarmasin (Antaranews Kalsel) - Ketua Komisi III DPRD Kalimantan Selatan Bardiansyah mengapresiasi penyediaan kapal sapu-sapu (penyapu gulma) oleh Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika provinsi itu.
"Kita berharap kapal sapu-sapu tersebut bisa segera operasional," ujarnya usai rapat kerja Panitia Khusus (Pansus) III Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPj) Kepala Daerah Kalsel tahun anggaran 2015 bersama Dishubkominfo provinsi setempat di Banjarmasin, Selasa.
Selain itu, keberadaan kapal sapu-sapu seharga Rp11,5 miliar tersebut bisa bermanfaat maksimal, ujar anggota DPRD dari Partai Golkar tersebut.
Pengadaan kapal sapu-sapu tersebut menggunakan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kalsel tahun 2015, katanya.
Sementara itu, Kepala Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika (Dishubkominfo) Kalsel Sofyan menerangkan, kapal sapu-sapu untuk menyapu gulma perairan seperti enceng gondog (ilung), baik di sungai maupun danau atau kawasan rawa monoton.
"Kapal sapu-sapu tersebut bukan cuma sekedar pembersih sungai atau perairan lainnya, tapi menghancur enceng gondok berapapun banyaknya," ujar mantan Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kalsel itu.
Kemudian enceng gondog yang sudah hancur itu bisa diolah pupuk organik, serta untuk menghasilkan biogas, katanya.
"Kita belum tahu pasti potensi biogas dari olahan enceng gondok di Kalsel. Tapi yang jelas biogas tersebut bisa multiguna, antara lain sebagai sumber energi untuk penerangan listrik dan bahan bakar buat keperluan dapur rumah tanggan" katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2016
"Kita berharap kapal sapu-sapu tersebut bisa segera operasional," ujarnya usai rapat kerja Panitia Khusus (Pansus) III Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPj) Kepala Daerah Kalsel tahun anggaran 2015 bersama Dishubkominfo provinsi setempat di Banjarmasin, Selasa.
Selain itu, keberadaan kapal sapu-sapu seharga Rp11,5 miliar tersebut bisa bermanfaat maksimal, ujar anggota DPRD dari Partai Golkar tersebut.
Pengadaan kapal sapu-sapu tersebut menggunakan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kalsel tahun 2015, katanya.
Sementara itu, Kepala Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika (Dishubkominfo) Kalsel Sofyan menerangkan, kapal sapu-sapu untuk menyapu gulma perairan seperti enceng gondog (ilung), baik di sungai maupun danau atau kawasan rawa monoton.
"Kapal sapu-sapu tersebut bukan cuma sekedar pembersih sungai atau perairan lainnya, tapi menghancur enceng gondok berapapun banyaknya," ujar mantan Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kalsel itu.
Kemudian enceng gondog yang sudah hancur itu bisa diolah pupuk organik, serta untuk menghasilkan biogas, katanya.
"Kita belum tahu pasti potensi biogas dari olahan enceng gondok di Kalsel. Tapi yang jelas biogas tersebut bisa multiguna, antara lain sebagai sumber energi untuk penerangan listrik dan bahan bakar buat keperluan dapur rumah tanggan" katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2016