Banjarbaru,  (Antaranews Kalsel) - Nilai ekspor dan impor Kalimantan Selatan pada bulan Februari 2016 sama-sama mengalami penurunan sebesar 2,77 persen untuk ekspor sedangkan impor turun 6,78 persen.

Kepala Badan Pusat Statistik Kalsel Diyan Pramono Effendi di Banjarbaru, Jumat mengatakan, kenaikkan ekspor dan impor merupakan perbandingan bulan Januari 2016.

"Ekspor Kalsel Februari mencapai 403,52 juta Dolar AS atau turun 2,77 dan impor menjadi 73,85 juta Dolar AS dari 79,22 juta Dolar AS atau turun 6,78 persen," ujarnya.

Ia mengatakan, nilai ekspor Kalsel melalui pelabuhan di Kalsel Februari 2016 sebesar 403,5 juta dolar AS atau turun 24,08 persen dibanding Februari 2015 sebesar 531,5 juta Dolar AS.

Komoditas utama penyumbang ekspor terbesar Kalsel bulan Februari 2016 adalah kelompok bahan bakar mineral dengan nilai sebesar 298,18 juta Dolar AS.

"Dua kelompok lain yakni lemak dan minyak hewan/nabati dengan nilai 79,12 juta Dolar AS dan kelompok kayu, barang dari kayu dengan nilai 18,33 juta Dolar AS," ungkapnya.

Menurut dia, negara utama tujuan ekspor Kalsel bulan Februari adalah India dengan nilai 103,06 juta Dolar AS, Tiongkok 81,89 juta Dolar AS dan Jepang 62,37 juta Dolar AS.

Sementara, nilai impor Kalsel bulan Februari sebesar 73,85 1,39 juta Dolar AS atau turun sebesar 6,78 persen dibanding impor Januari yang sebesar 79,22 juta Dolar AS.

Komoditas utama impor Kalsel bulan Februari berdasarkan kode Harmonized System (H2) terdiri dari kelompok bahan bakar mineral dengan nilai 57,91 juta Dolar AS.

Kemudian, kelompok mesin atau peralatan mekanik dengan nilai 2,90 juta Dolar AS dan kelompok kapal laut dengan nilai impor yang mencapai 7,98 juta Dolar AS.

Negara pemasok produk impor Kalsel yakni Korea Selatan dengan nilai 21,96 juta Dolar AS, Singapura dengan nilai 21,49 juta Dolar AS dan Malaysia 15,93 juta Dolar AS.

"Neraca perdagangan ekspor impor Kalsel bulan Februari menunjukkan nilai yang positif karena mengalami surplus sebesar 329,67 juta Dolar AS," katanya.

Pewarta: Yose Rizal

Editor : Ulul Maskuriah


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2016