Amuntai, (Kalsel.Antaranews) - Pelaksanaan perbaikan hasil Ujian Nasional (UN) yang dilaksanakan Februari 2016 di Kabupaten Hulu Sungai Utara Kalimantan Selatan ternyata tidak diikuti satu pun peserta yang belum memenuhi standar kompetensi lulus mata pelajaran, padahal jumlahnya cukup besar.


Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Kabupaten Hulu Sungai Utara (HSU) Rahmat di Amuntai, Rabu, mengatakan karena perbaikan hasil UN tidak diwajibkan kepada peserta, maka keikutsertaannya sepenuhnya diserahkan pada keinginan dan keputusan tiap peserta UN tahun lalu.

"Peserta perbaikan UN 2014-2015 tidak diiikuti satu pun peserta karena memang tidak diwajibkan, sepenuhnya berdasarkan keinginan peserta untuk memperbaik nilai mata pelajaran UN yang mereka peroleh," ujar Rahmat.

Rahmat mengatakan sesudah pelaksanaan UN 2016 juga kembali dilaksanakan perbaikan yang dijadwalkan Juni-September 2016, namun sifatnya juga tidak diwajibkan bagi peserta UN 2016 yang belum memenuhi standar nilai.

Ia menginformasikan, jumlah peserta UN SLTA di Kabupaten HSU sebanyak 2401 yang terdiri dari SMA 585 orang peserta, MA 1196 peserta dan SMK 620 peserta. Sedangkan jumlah peserta dari Program Paket C sebanyak 737 peserta.

Sekolah yang akan mengikti UN berbasis komputer di Kabupaten HSU hanya Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) yang berjumlah sebanyak enam buah, sedangkan selain SMK menerapkan UN berbasis cetak.

Sekolah yang paling sedikit peserta UN 2016 yakni SMA Luar Biasa Bina Sejahtera Amuntai yang hanya diikuti satu peserta tuna laras, sedangkan peserta terbanyak dari SMKN 1 Amuntai sebanyak 269 peserta.

Rahmat mengatakan jadwal pelaksanaan UN 2016 untuk SLTA dan Paket C bersamaan harinya yakni dimulai 4 April hanya jam pelaksanaan yang berbeda karena peserta UN Paket C bukanlah pelajar sehingga memiliki kesibukan kerja pagi harinya.

Jadwal UN Paket C sama dengan SMK/MAK dari 4 - 7 Maret sedangkan SMA/MA dan SMALB 4-6 Maret, dimana pelaksanaan UN Paket C dilaksanakan di masing-masing PKBM atau kelompok penyelenggara dengan pengawasan silang masing-masing pengajar PKBM.

Sejak Senin (28/3), terangnya, soal UN sudah tiba dan diamankan di Markas Kepolisian Resort (Mapolres) HSU dengan penjagaan yang ketat oleh aparat Polres hingga tanggal pendistribusian kesekolah-sekolah.

Bupati HSU Abdul Wahid saat ikut bersama pelajar SLTA menggelar Sholat Hajat di Mesjid Sungai Malang Amuntai mengimbau pelajar agar menjunjung tinggi sifat kejujuran dalam menjawab soal UN.

"Agar persiapan belajar bisa memberikan hasil maksimal hendaknya dikurangi aktivitas lain diluar persiapan UN sehingga ketika menjawab soal UN sudah siap dan mampu menjunjung tinggi sifat kejujuran," kata Wahid.

Pihak Disdik sendiri tidak akan memberi izin bagi siswa kelas tiga yang akan mengikuti UN untuk mengikuti kegiatan diluar sekolah yang bisa mengganggu persiapan mereka mengikuti UN.p'

Pewarta: Eddy Abdillah

Editor : Eddy Abdillah


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2016