Banjarmasin,  (AntaranewsKalsel) - Kepala Perwakilan Bank Indonesia Wilayah Kalimantan Selatan Harymurthy Gunawan mengatakan pada triwulan keempat 2015 perekonomian Kalsel tumbuh positif sebesar 4,14 persen meningkat dibandingkan triwulan sebelumnya yang tumbuh sebesar 3,92 persen.


Menurut Hary di Banjarmasin, Senin, peningkatan pertumbuhan ekonomi Kalimantan Selatan pada Triwulan IV 2015 tersebut didorong oleh meningkatnya aktivitas investasi sehubungan dengan masih dipandang positifnya prospek ekonomi ke depan.

"Pertumbuhan tersebut tercermin pada meningkatnya pertumbuhan sektor konstruksi, juga permintaan domestik yang relatif baik, turut mendorong peningkatan sektor industri, sektor perdagangan, hotel dan restoran (PHR), serta sektor transportasi dan komunikasi," katanya.

Meski demikian, kata dia, di sisi lain, sektor pertambangan dan sektor pertanian kembali tumbuh melambat akibat terus menurunnya pertumbuhan ekonomi Tiongkok maupun harga batu bara.

Melambatnya sektor pertanian karena puncak efek positif El Nino yang berlangsung pada Triwulan III 2015 dan baru memasuki masa tanam pada Triwulan IV 2015.

Secara keseluruhan, lanjut dia, pada tahun 2015 perekonomian Kalimantan Selatan tumbuh 3,84 persen, lebih rendah daripada pertumbuhan tahun 2014 sebesar 4,85 persen.

Perlambatan pertumbuhan ekonomi Kalimantan Selatan pada tahun 2015, kata dia, bersumber dari melambatnya kinerja sektor utama, khususnya pertambangan, yang disebabkan perlambatan ekonomi Tiongkok dan terus turunnya harga batubara.

Dari sisi inflasi, pergerakan inflasi tahunan Kalimantan Selatan pada akhir Triwulan IV 2015 menurun dari triwulan sebelumnya.

Laju inflasi tahunan pada triwulan laporan tercatat sebesar 5,14 persen, menurun signifikan dari Triwulan III 2015 sebesar 7,03 persen maupun inflasi 2014 sebesar 7,28 persen.

Penurunan inflasi tahunan disebabkan oleh meredanya tekanan inflasi yang berasal dari komoditas vo/atlle foods di sepanjang tahun 2015 didukung produksi yang meningkat, pasokan yang terjaga dengan baik, koreksi harga bahan bakar minyak (BBM) seiring dengan tren penurunan harga minyak internasional.

Selain itu, kata Harry, penyelesaian proses konversi bahan bakar gas elpiji 3 kilogramm di lima kabupaten pada akhir tahun.

Secara triwulanan, inflasi Triwulan IV 2015 sedikit meningkat yang dipicu oleh kenaikan permintaan masyarakat pada akhir tahun seiring dengan adanya sejumlah "event", seperti perayaan Maulid Nabi Muhammad SAW, Natal, dan Tahun Baru.

Pada Triwulan I 2016 perekonomian Kalimantan Selatan diprakirakan akan tumbuh meningkat pada kisaran 4,1--4,3 persen, sejalan dengan membaiknya sektor pertanian.

Pewarta: Ulul Maskuriah

Editor : Imam Hanafi


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2016