Banjarmasin, (Antaranews Kalsel) - Para anggota DPRD Kota Banjarmasin ikut mencecar dengan berbagai pertanyaan dan keluhan kepada pihak Perusahaan Listrik Negara (PLN) lantaran seringnya pemadaman listrik yang terjadi belakangan ini.

Bertempat di ruang mini rapat DPRD Banjarmasin, pihak PLN area Banjarmasin memenuhi panggilan wakil rakyat ibu kota provinsi itu, Kamis, keluhan dan pertanyaan masyarakat pun disampaikan oleh anggota DPRD.

Menurut anggota komisi III Mushaffa Zakir, pihaknya memanggil PLN untuk minta penjelasan tentang permasalah pemadaman listrik yang sering terjadi ini, hingga banyak merugikan masyarakat.

"Sebab kita banyak mendapat laporan dan keluhan masyarakat tentang kerugian akibat listrik mati hidup ini, bagi barang elektronik mereka," bebernya.

Selain itu, pihaknya juga meminta kepastian pada pihak PLN akan keamanan tidak terjadi pemadaman dimomen-momen penting, misalnya pada saat Ujian Nasional (UN) nanti di mana banyak sekolah di daerah ini akan melaksanakannya secara online atau UN berbasis komputer.

"Banyak lagi yang kita ingin ketahui, utamanya kenapa sering mati-mati lampu ini, sebab kejadiannya berlarut-larut, apa saja solusi yang mereka sudah perbuat," paparnya.

Menejer PLN area Banjarmasin Taupan menjelaskan, sering terjadinya pemadaman listrik ini akibat daya yang tidak mencukupi, ini disebabkan adanya kerusakan sebagian mesin di pembangkit utama PLTU Asam-Asam.

"Jadi saat ini devisit daya listrik daerah kita mencapai 85 megawatt, hingga harus dilakukan pemadaman bergilir untuk memenuhi kebutuhan berkeadilan aliran listrik di masyarakat yang mencakup Kalsel dan Kalteng," paparnya.

Menurut dia, berbagai langkah dilakukan pihak PLN untuk menutupi devisit daya listrik bagi kebutuhan masyarakat, salah satunya mendatangkan relokasi mesin dari Sumatra dan Bali.

"Relokasi mesin ini kalau bisa beroprasi maksimal, maka akan bisa menutupi devisit sebesar 50 megawatt," ungkapnya.

Saat ini, kata Taupan, pengoprasiannya telah bisa dilakukan, namun baru mencapai sekitar 10 megawatt, ditarget pada April nanti bisa mencapai total 50 megawatt.

"Kalau tercapai itu nantinya, sebesar 40 megawatt untuk Banjarmasin, sisanya sebesar 10 megawatt untuk daerah Kapuas Kalteng," ujarnya.

Menurut dia, kebutuhan daya listrik di daerah ibu kota provinsi ini memang sangat besar, yakni, sekitar 250 megawatt, di mana jumlah ini hampir separoh beban kebutuhan Kalsel-Teng.

"Kita harap krisis listrik di daerah kita ini segera berlalu, PLN terus berupaya mengatasinya, masyarakat kita harap memahami kondisi kelistrikan daerah saat ini," pungkasnya.

Pewarta: Sukarli

Editor : Ulul Maskuriah


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2016