PT Adaro Indonesia menggandeng tim Fakultas Kedokteran Universitas Lambung Mangkurat (ULM) melakukan pelatihan pengolahan pangan lokal yang bergizi untuk mendukung upaya pencegahan stunting dengan menerapkan inovasi pemanfaatan ikan saluang dan waluh menjadi olahan nugget yang digemari anak-anak.

Salah satunya pengolahan  nuget saluang sebagai makanan bergizi alternatif untuk mencegah stunting pada anak. "Khasiat iwak saluang antara lain memiliki banyak asam amino,” jelas Guru Besar Bidang Biodemik ULM Prof Triawanti, Kamis.

Nuget saluang ini menjadi alternatif makanan bergizi yang disukai anak, dengan menggunakan bahan baku lokal yang murah serta mudah dibuat di rumah.

Termasuk menjadi solusi bagi anak susah makan atau pilih-pilih makanan, khususnya ketika anak memasuki masa pra sekolah. Jika masalah ini terus berlanjut, anak akan mengalami kekurangan asupan gizi yang selanjutnya menyebabkan anak mengalami gizi buruk dan gagal pertumbuhan atau stunting, jelasnya.

Ia juga menjelaskan ikan air tawar yang banyak ditemukan di Kalimantan Selatan ini memiliki asam lemak esensial seperti DHA dan AA yang bermanfaat dalam tumbuh kembang anak bawah lima tahun (balita), zinc untuk imunitas tubuh, dan zat besi untuk mengatasi anemia.

Begitu juga, tulang ikan seluang mengandung kalsium yang tinggi sehingga dapat membantu pertumbuhan tulang dan mencegah stunting (kekerdilan terhadap anak).

Sementara waluh atau labu yang juga banyak ditemukan di Kalimantan Selatan banyak memiliki kandungan vitamin A dan C yang berguna dalam menjaga kesehatan mata dan kulit.

“Selain itu, waluh memiliki tinggi serat, sehingga cocok juga sebagai menu diet, mencegah penyakit jantung, menurunkan tekanan darah, mencegah kanker, serta meningkatkan imunitas tubuh,” tambah Triawanti.

Para peserta pelatihan pengolahan nugget saluang waluh merupakan ibu-ibu kader posyandu dari beberapa desa di Kabupaten Balangan yang merupakan salah satu sasaran Adaro program penanganan stunting.
 
Foto Antaranews.Kalsel/ist (Istimewa)
Selain para kader posyandu juga terdapat mahasiswa KKN dan magang ULM yang juga berhadir untuk mendampingi kegiatan tersebut.

“Kegiatan pelatihan seperti ini sangat baik, karena dari bahan sederhana yang tersedia di sekitar kita bisa menjadi makanan yang lezat dan bernilai ekonomi tinggi sehingga menunjang pencegahan stunting pada keluarga,” ungkap salah satu peserta pelatihan.

Respon positif dari peserta pelatihan dengan inovasi ini diharapkan menjadi salah satu langkah awal mencegah stunting dari keluarga sendiri sehingga dapat memberikan dampak yang berkelanjutan bagi anak-anak agar terhindar dari stunting.

“Kami berharap pencegahan stunting dapat disebarluaskan, salah satunya dengan pengolahan makanan kreatif berbahan pangan lokal yang sehat dan bergizi ini,” pungkas Marthina Jessica Timisela Koordinator Adaro Nyalakan Raga Yayasan Adaro Bangun Negeri (YABN).
 

Pewarta: */Herlina L

Editor : Mahdani


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2022