Dewan Kesenian Kabupaten Hulu Sungai Tengah (DKK HST) berhasil menjadi juara satu lomba cipta puisi pada Aruh Sastra Kalimantan Selatan (ASKS) ke-XIX di Kabupaten Tanah Laut.
"Aruh Sastra tersebut mengangkat tema "Meneroka Sastra Menyapa Semesta" dan berlangsung selama tiga hari yaitu sejak 28-30 Oktober 2022," kata Ketua harian DKK HST, M Ikhwansyah, RA di Barabai, Senin.
Menurutnya, sastrawan muda HST, Rezqie M.A Atmanegara berhasil meraih juara satu pada lomba cipta puisi dengan judul "Ovarium Hikayat Tanah Banjar" dan membawa HST menjuarai untuk ke tujuh tahun berturut-turut.
Ia menyampaikan, lomba karya cipta puisi pada ASKS XIX ini sangat berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya, yang mana biasanya peserta hanya mengirim satu puisi, namun tahun ini berbentuk manuskrip yang dipersyaratkan.
"Tentunya hal ini merupakan tantangan yang cukup berat bagi sastrawan HST karena harus membuat sebanyak minimal 30 - 40 halaman puisi," katanya.
Keberhasilan ini, terang Ikhwansyah tidak lepas dari perhatian Pemkab HST dengan memberikan fasilitas dan bantuan serta dukungan kepada para sastrawan untuk mengikuti event tahunan ini.
Pada ASKS XIX ini, juga dilakukan seleksi karya cipta puisi para sastrawan se Kalsel (Non Lomba) untuk diterbitkan pada Antologi Puisi ASKS XIX 2020 "Cakrawala Tuntung Pandang" dan HST juga yang terbanyak, yaitu 36 penyair berhasil lulus seleksi serta menempatkan karya puisinya di antologi tersebut.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2022
"Aruh Sastra tersebut mengangkat tema "Meneroka Sastra Menyapa Semesta" dan berlangsung selama tiga hari yaitu sejak 28-30 Oktober 2022," kata Ketua harian DKK HST, M Ikhwansyah, RA di Barabai, Senin.
Menurutnya, sastrawan muda HST, Rezqie M.A Atmanegara berhasil meraih juara satu pada lomba cipta puisi dengan judul "Ovarium Hikayat Tanah Banjar" dan membawa HST menjuarai untuk ke tujuh tahun berturut-turut.
Ia menyampaikan, lomba karya cipta puisi pada ASKS XIX ini sangat berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya, yang mana biasanya peserta hanya mengirim satu puisi, namun tahun ini berbentuk manuskrip yang dipersyaratkan.
"Tentunya hal ini merupakan tantangan yang cukup berat bagi sastrawan HST karena harus membuat sebanyak minimal 30 - 40 halaman puisi," katanya.
Keberhasilan ini, terang Ikhwansyah tidak lepas dari perhatian Pemkab HST dengan memberikan fasilitas dan bantuan serta dukungan kepada para sastrawan untuk mengikuti event tahunan ini.
Pada ASKS XIX ini, juga dilakukan seleksi karya cipta puisi para sastrawan se Kalsel (Non Lomba) untuk diterbitkan pada Antologi Puisi ASKS XIX 2020 "Cakrawala Tuntung Pandang" dan HST juga yang terbanyak, yaitu 36 penyair berhasil lulus seleksi serta menempatkan karya puisinya di antologi tersebut.
Editor : Imam Hanafi
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2022