Rektor Universitas Lambung Mangkurat (ULM) Prof Ahmad Alim Bachri mengatakan kampus yang dipimpinnya selalu menanamkan moderasi beragama kepada mahasiswa dengan semangat bhineka tunggal ika.
"Kita hidup dalam bhineka tunggal ika yaitu keberagaman dan dalam keberagaman itu harus menciptakan kekuatan yang saling menyempurnakan satu sama lain, itulah yang senantiasa ditanamkan kepada mahasiswa," kata dia di Banjarmasin, Sabtu.
Diakui dia, radikalisme jadi masalah yang dihadapi bangsa Indonesia saat ini.
Oleh karenanya, moderasi beragama yang menyikapi keberagaman dengan penuh kearifan menjadi modal utama untuk membentengi diri setiap individu termasuk kalangan mahasiswa yang dinilai cukup rentan terpapar paham radikalisme.
Alim menegaskan pula sikap menghargai perbedaan agama antarmahasiswa menjadi kekuatan untuk saling menguatkan di tengah beragam arus provokasi perpecahan yang melanda negeri ini.
"Saya meyakini konsistensi menjalankan ajaran agama dengan sebaik-baiknya tanpa dicampuri kepentingan politik dan lainnya maka pasti berada pada rel yang benar," tegasnya.
Sejalan dengan semangat moderasi beragama, ULM bersama Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) melalui Forum Koordinasi Pencegahan Terorisme (FKPT) Kalimantan Selatan juga memberikan penguatan bagi guru-guru SMA sederajat di Banjarmasin dalam acara bertajuk "Internalisasi nilai-nilai agama, sosial, ekonomi dan budaya melalui training of trainer menjadi guru pelopor moderasi beragama di sekolah".
Alim menyebut ULM secara konsisten berkontribusi mencetak sarjana tenaga guru moderat untuk dunia pendidikan sebagai pionir membentuk karakter peserta didik yang menghargai kemajemukan di Indonesia.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2022
"Kita hidup dalam bhineka tunggal ika yaitu keberagaman dan dalam keberagaman itu harus menciptakan kekuatan yang saling menyempurnakan satu sama lain, itulah yang senantiasa ditanamkan kepada mahasiswa," kata dia di Banjarmasin, Sabtu.
Diakui dia, radikalisme jadi masalah yang dihadapi bangsa Indonesia saat ini.
Oleh karenanya, moderasi beragama yang menyikapi keberagaman dengan penuh kearifan menjadi modal utama untuk membentengi diri setiap individu termasuk kalangan mahasiswa yang dinilai cukup rentan terpapar paham radikalisme.
Alim menegaskan pula sikap menghargai perbedaan agama antarmahasiswa menjadi kekuatan untuk saling menguatkan di tengah beragam arus provokasi perpecahan yang melanda negeri ini.
"Saya meyakini konsistensi menjalankan ajaran agama dengan sebaik-baiknya tanpa dicampuri kepentingan politik dan lainnya maka pasti berada pada rel yang benar," tegasnya.
Sejalan dengan semangat moderasi beragama, ULM bersama Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) melalui Forum Koordinasi Pencegahan Terorisme (FKPT) Kalimantan Selatan juga memberikan penguatan bagi guru-guru SMA sederajat di Banjarmasin dalam acara bertajuk "Internalisasi nilai-nilai agama, sosial, ekonomi dan budaya melalui training of trainer menjadi guru pelopor moderasi beragama di sekolah".
Alim menyebut ULM secara konsisten berkontribusi mencetak sarjana tenaga guru moderat untuk dunia pendidikan sebagai pionir membentuk karakter peserta didik yang menghargai kemajemukan di Indonesia.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2022