PT Adaro Indonesia berhasil meraih penghargaan Corporate Social Responsibility (CSR) tingkat nasional di bidang lingkungan hidup dalam ajang Republika.co.id Anugerah CSR 2022 pada Selasa (27/9).
Penghargaan ini diberikan sebagai apresiasi terhadap berbagai program CSR yang dilaksanakan Adaro, khususnya pada program pengembangan Taman Wisata Alam (TWA) Pulau Bakut.
Pada kesempatan ini Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan menyerahkan langsung trophy kepada Presiden Direktur Adaro, Garibaldi Thohir atau biasa dikenal dengan Boy Thohir.
“Terima kasih atas anugerahnya dan ini satu kebanggaan tersendiri untuk saya karena tentunya CSR dan kegiatan dalam yayasan langsung berada di bawah dan report kepada saya,” ungkapnya.
Proyek pengembangan Pulau Bakut untuk melestarikan bekantan ini diinisiasi putri Boy Thohir, Gabriella Aliifia Thohir dan Giovanna Aanisa Thohir melalui The Bekantan Twins Project pada tahun 2013.
“Ide tersebut kami kembangkan dan kemudian dilanjutkan sebagai program CSR PT Adaro Indonesia,” ujar Boy Thohir.
Kegiatan CSR Adaro ini memberikan dampak baik untuk peningkatan populasi bekantan di Taman Wisata Alam (TWA) Pulau Bakut, Kabupaten Barito Kuala, Provinsi Kalimantan Selatan.
Tercatat hingga Juli 2022 terdapat 122 ekor bekantan yang menghuni Pulau Bakut yang memiliki luas 15,58 hektare tersebut.
Sedangkan empat tahun lalu, tepatnya pada tahun 2018, jumlah hewan yang biasa dikenal dengan nama monyet Belanda ini hanya 67 ekor.
Bantuan dari Adaro di antaranya kandang rehabilitasi, kandang habituasi, pembangunan jalan titian kayu ulin sepanjang 630 meter, loket karcis, pintu gerbang, serta dua unit menara pengamatan satwa.
Boy Thohir menambahkan masyarakat dan lingkungan selalu memainkan peran penting bagi Adaro dalam menjalankan kegiatan usaha, sehingga Adaro senantiasa menerapkan ESG (environment, social, governance) dan good mining practices (praktik pertambangan yang baik dan benar).
“Sekali lagi terima kasih dan selamat, ini merupakan suatu amanah yang insya Allah akan terus kami kerjakan ke depannya untuk kemajuan Indonesia,” ujar Boy Thohir.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2022
Penghargaan ini diberikan sebagai apresiasi terhadap berbagai program CSR yang dilaksanakan Adaro, khususnya pada program pengembangan Taman Wisata Alam (TWA) Pulau Bakut.
Pada kesempatan ini Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan menyerahkan langsung trophy kepada Presiden Direktur Adaro, Garibaldi Thohir atau biasa dikenal dengan Boy Thohir.
“Terima kasih atas anugerahnya dan ini satu kebanggaan tersendiri untuk saya karena tentunya CSR dan kegiatan dalam yayasan langsung berada di bawah dan report kepada saya,” ungkapnya.
Proyek pengembangan Pulau Bakut untuk melestarikan bekantan ini diinisiasi putri Boy Thohir, Gabriella Aliifia Thohir dan Giovanna Aanisa Thohir melalui The Bekantan Twins Project pada tahun 2013.
“Ide tersebut kami kembangkan dan kemudian dilanjutkan sebagai program CSR PT Adaro Indonesia,” ujar Boy Thohir.
Kegiatan CSR Adaro ini memberikan dampak baik untuk peningkatan populasi bekantan di Taman Wisata Alam (TWA) Pulau Bakut, Kabupaten Barito Kuala, Provinsi Kalimantan Selatan.
Tercatat hingga Juli 2022 terdapat 122 ekor bekantan yang menghuni Pulau Bakut yang memiliki luas 15,58 hektare tersebut.
Sedangkan empat tahun lalu, tepatnya pada tahun 2018, jumlah hewan yang biasa dikenal dengan nama monyet Belanda ini hanya 67 ekor.
Bantuan dari Adaro di antaranya kandang rehabilitasi, kandang habituasi, pembangunan jalan titian kayu ulin sepanjang 630 meter, loket karcis, pintu gerbang, serta dua unit menara pengamatan satwa.
Boy Thohir menambahkan masyarakat dan lingkungan selalu memainkan peran penting bagi Adaro dalam menjalankan kegiatan usaha, sehingga Adaro senantiasa menerapkan ESG (environment, social, governance) dan good mining practices (praktik pertambangan yang baik dan benar).
“Sekali lagi terima kasih dan selamat, ini merupakan suatu amanah yang insya Allah akan terus kami kerjakan ke depannya untuk kemajuan Indonesia,” ujar Boy Thohir.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2022