Wakil Ketua DPRD Kalimantan Selatan Muhammad Syaripuddin yang akrab dengan sapaan Bang Dhin berpendapat, Universitas Lambung Mangkurat Banjarmasin sudah saatnya membuka program studi untuk pembangunan bangsa mewujudkan "Indonesia Emas" 2045.

"Oleh sebab itu, Universitas Lambung Mangkurat (ULM d/h Unlam) saatnya membuka program studi baru yang relevan dengan perkembangan iptek dan 'expertise' (keahlian) yang dibutuhkan untuk mewujudkan Indonesia Emas," tegasnya, Rabu (21/9/22) malam.

"Pengembangan iptek dan keahlian itu juga dalam rangka mewujudkan dunia yang lebih baik dan 'sustainable' di abad 21 ini," lanjutnya sehubungan orasi ilmiah Guru Besar Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan IPB Prof Dr Ir Rokhmin Dahuri, MS pada Dies Natalis ke-64 Unlam tahun 2022.

Ia menyontohkan, ULM bisa saja menjajaki beberapa program studi baru, misalnya nanoteknologi, bioteknologi, material baru (new materials), teknologi digital dan informasi (seperti Big Data, Block Chain, Artificial Intelligence, Cloud Computing, Robotics, dan Metaverse).

Selain itu, teknologi dan manajemen lingkungan, terutama yang terkait perubahan iklim, bencana alam dan dampaknya, ujar politikus muda kelahiran Tungkaran Pangeran Batulicin (260 kilometer tenggara Banjarmasin), ibukota Kabupaten Tanah Bumbu (Tanbu), Kalsel tersebut.

"Di saat bersamaan, ULM juga harus meningkatkan kualitas sejumlah fakultas dan prorgram studi konvensional yang memang selalu dibutuhkan untuk pembangunan ekonomi yang produktif, efisien, berdaya saing, inklusif, ramah lingkungan, dan berkelanjutan," saran Bang Dhin.

Sementara mantan Menteri Kelautan dan Perikanan Rokhmin Dahuri dalam orasinya pada Dies Natalis ke-64 Unlam mengingatkan, perguruan tinggi negeri (PTN) tertua di Kalsel atau Pulau Kalimantan itu agar memahami betul "Road Map" (peta jalan) Indonesia Emas 2045.

"Untuk bisa hidup sukses dan bahagia, serta mampu berkontribusi signifikan 'for a better Indonesia and the world' ULM dengan segenap alumni mesti memahami Road Map Pembangunan Bangsa dalam mewujudkan Indonesia Emas 2045," tegasnya.

Orasi ilmiah Guru Besar IPB pada Dies Natalis ke-64 Unlam tersebut bertema : "Peluang dan Tantangan Pendidikan Tinggi di Era Disrupsi Industri 4.0, Perubahan Iklim, dan Dinamika Geopolitik Global yang Kian Dinamis” di Banjarbaru (35 kilometer dari Banjarmasin), Rabu (21/9/22).

“Seluruh Civitas Academica (dosen, mahasiswa, dan tenaga non-akademik), serta para alumni ULM diharapkan dapat lebih berkontribusi signifikan dalam mewujudkan cita-cita Kemerdekaan NKRI, yakni Indonesia yang maju, adil-makmur, dan berdaulat atau Indonesia Emas paling lambat pada 2045,” demikian Rokhmin Dahuri.

 

Pewarta: Syamsuddin Hasan

Editor : Mahdani


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2022