Kepala Dinas Perkebunan dan Peternakan (Kadisbunak) Kalimantan Selatan Hj Suparmi menyatakan Tanah Laut bisa menjadi solusi dalam hal pemenuhan hasil peternakan bagi kabupaten/kota lainnya di Kalsel yang saat ini dinilai masih kurang.
"Tanah Laut saat ini menjadi penghasil daging sapi terbesar di Kalsel, termasuk juga telur ayam ras hingga daging ayam broiler," ujar Suparmi disela Pertemuan Koordinasi dan Sosialisasi Lalu Lintas Ternak Dalam Rangka Pengendalian Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) di Aula Pencerahan Bappeda Tanah Laut, Selasa (20/9) siang.
Dia berharap Tanah Laut dapat menyuplai ke daerah lainnya, sehingga kebutuhan daging maupun hasil peternakan lain di Kalsel menjadi aman.
Menurut Suparmi, skema seperti ini bisa menjadi salah satu solusi dalam menjawab kebutuhan daging di tengah merebaknya penyakit mulut kuku (PMK) padahewan ternak.
Kadisbunak Kalsel tidak menapik, kondisi Tanah Laut saat ini masih zona merah dalam hal PMK.
"Saya berharap perekonomian di sektor peternakan tetap tumbuh. Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) di bawah koordinasi Dinas Perdagangan Kalsel nantinya akan mempertemukan antar kabupaten/kota surplus seperti Tanah Laut dengan yang minus dalam menjalankan skema business to business ini, termasuk disektor peternakan kita," papar Suparmi.
Turut hadir pada kegiatan digagas Disbunnak Kalsel, diantaranya Asisten Bidang Ekonomi dan Pembangunan pada Sekretariat Daerah Tanah Laut, Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (Disnakkeswan) Tanah Laut, Kepala Pelaksana BPBD Tanah Laut.
Selain itu, juga hadir perwakilan Dinas Perhubungan Tanah Laut, Balai Veteriner (Bvet) Banjarbaru, Balai Karantina Pertanian Kelas I Banjarmasin, Balai Pembibitan Ternak Unggul dan Hijauan Pakan Ternak (BPTU-HPT) Tambang Ulang, perwakilan Polres Tanah Laut, pihak swasta dan perwakilan kelompok tani Tanah Laut.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2022
"Tanah Laut saat ini menjadi penghasil daging sapi terbesar di Kalsel, termasuk juga telur ayam ras hingga daging ayam broiler," ujar Suparmi disela Pertemuan Koordinasi dan Sosialisasi Lalu Lintas Ternak Dalam Rangka Pengendalian Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) di Aula Pencerahan Bappeda Tanah Laut, Selasa (20/9) siang.
Dia berharap Tanah Laut dapat menyuplai ke daerah lainnya, sehingga kebutuhan daging maupun hasil peternakan lain di Kalsel menjadi aman.
Menurut Suparmi, skema seperti ini bisa menjadi salah satu solusi dalam menjawab kebutuhan daging di tengah merebaknya penyakit mulut kuku (PMK) padahewan ternak.
Kadisbunak Kalsel tidak menapik, kondisi Tanah Laut saat ini masih zona merah dalam hal PMK.
"Saya berharap perekonomian di sektor peternakan tetap tumbuh. Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) di bawah koordinasi Dinas Perdagangan Kalsel nantinya akan mempertemukan antar kabupaten/kota surplus seperti Tanah Laut dengan yang minus dalam menjalankan skema business to business ini, termasuk disektor peternakan kita," papar Suparmi.
Turut hadir pada kegiatan digagas Disbunnak Kalsel, diantaranya Asisten Bidang Ekonomi dan Pembangunan pada Sekretariat Daerah Tanah Laut, Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (Disnakkeswan) Tanah Laut, Kepala Pelaksana BPBD Tanah Laut.
Selain itu, juga hadir perwakilan Dinas Perhubungan Tanah Laut, Balai Veteriner (Bvet) Banjarbaru, Balai Karantina Pertanian Kelas I Banjarmasin, Balai Pembibitan Ternak Unggul dan Hijauan Pakan Ternak (BPTU-HPT) Tambang Ulang, perwakilan Polres Tanah Laut, pihak swasta dan perwakilan kelompok tani Tanah Laut.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2022