Banjarmasin, (Antaranews Kalsel) - Kepala Badan Lingkungan Hidup Daerah (BLHD) Kota Banjarmasin Hamdi mengimbau agar warga membawa bakul untuk berbelanja ke pasar atau kios.


"Jadi ibu-ibu kalau pergi ke pasar hendaknya membawa bakul (wadah terbuat dari anyaman) saja sebagai tempat berbelanjanya, jadi tidak perlu pakai kantong plastik," kata Hamdi di Balaikota, Senin.

Menurut dia, dengan menggunakan bakul yang merupakan wadah khas kerajinan anyaman daerah, membantu program pengurangan sampah plastik di daerah ini.

"Jadi kita harap pengurangan penggunaan kantong plastik di toko moderen ini bisa pula di pasar tradisional," ucapnya.

Sejauh ini, lanjutnya, penggunaan kantong plastik di toko moderen seperti minimarket dengan sistem bayar atau harus beli sudah terlaksana dengan baik, hingga ada pengurangan penggunaan kantong plastik yang signifikan.

"Nah, di pasar tradisional harusnya sudah bisa diterapkan juga oleh pedagang, hingga para pembeli lambat laun nantinya bisa bawa sendiri wadah dari rumah," tuturnya.

Menurut Hamdi, sebagai daerah yang produksi sampahnya sudah mencapai 600 ton per harinya, dan sekitar 30 persen adalah sampah plastik, Banjarmasin terus berupaya mengurangi penggunaan sampah yang sulit terurai atau hancur ini.

Untuk itu perlu penyadaran masyarakat saat ini untuk bersama-sama menjaga kelestarian bumi ini dari sampah yang sulit hancur atau terurai.

Karena sampah plastik ini, lanjutnya mampu bertahan puluhan tahun, hingga mengganggu kesuburan tanah.

Banjarmasin, ujar dia, sangat beruntung kini dengan bermunculannya orang-orang yang sangat perduli lingkungan, salah satunya Masyarakat Perduli Sungai (Malingai) yang sangat eksis berkegiatan membantu pemerintah daerah mengatasi permasalahan lingkungan termasuk penghijauan dan kebersihan.

"Moga akan terus bermunculan orang-orang yang perduli lingkungan di daerah ini, sebab daerah ini sangat memerlukan mereka yang berkerja tanpa pamrih itu," ujarnya.

Pewarta: Sukarli

Editor : Ulul Maskuriah


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2016