Martapura, (Antaranews Kalsel) - Bisnis pertambangan batu bara di Kabupaten Banjar, Kalimantan Selatan, mulai lesu terlihat dari semakin berkurangnya jumlah perusahaan tambang batu bara yang beroperasi di kabupaten itu.


Kepala Bidang Pengawasan Pertambangan dan Energi Distamben Banjar Sufrianto di Martapura, Minggu mengatakan, jumlah perusahaan batu bara yang beroperasi hanya 8 buah.

"Memasuki bulan kedua tahun 2016 hanya ada 8 perusahaan yang aktif, menurun dibanding beberapa tahun sebelumnya yang mencapai belasan perusahaan," ujarnya.

Disebutkan, tahun 2013 jumlah perusahaan batu bara yang aktif ada 9 buah dan meningkat menjadi 13 buah perusahaan pertambangan pada 2014 dan tahun 2015.

Sementara, jumlah produksi batu bara pada 2013 sebesar 1.175.958 ton dan meningkat pada 2014 menjadi 2.348.067 ton kemudian 2015 turun menjadi 1.641.726 ton.

"Penurunan jumlah perusahaan yang aktif maupun jumlah produksi karena harga jual batu bara di pasaran luar negeri juga menurun sehingga membawa pengaruh besar," ucapnya.

Data Dinas Pendapatan Kabupaten Banjar, justru terjadi peningkatan jumlah royalti dari batubara seperti pada 2014 royalti yang diterima dari pusat sebesar Rp166.9 miliar.

Kemudian, meningkat menjadi Rp235,8 miliar pada 2015 dan jumlah itu diperkirakan mengalami kenaikkan pada 2016 meski jumlah perusahaan dan produksi menurun.

"Namun, kami menduga banyaknya royalti itu karena adanya kelebihan pembayaran dari pusat seperti yang terjadi beberapa tahun yang lalu, juga ada kelebihan," katanya.

Pewarta: Yose Rizal

Editor : Ulul Maskuriah


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2016