Banjarmasin, (Antaranews Kalsel) - Anggota DPD RI Habib Abdurrahman Bahasyim meminta semua santri di pondok pesantren untuk menjaga kewibawaan negara dengan menghayati empat pilar kebangsaan dan bernegara.
Demikian itu yang diungkapkan pria yang juga menjabat anggota MPR RI itu di hadapan ratusan santri dalam sosialisasi empat pilar kebangsaan dan bernegara di Pondok Pesantren Nurul Jannah di Jalan Grilya Kelayan Timur Banjarmasin, Kalsel, Sabtu.
Menurut dia, sebagai calon pemuka agama di masyarakat, para santri harus memiliki wawasan luas, tidak hanya menguasai masalah agama, tapi juga memiliki pengetahuan umum tentang berkebangsaan dan bernegara.
"Kalian akan menjadi penerus kepemimpinan bangsa ini, sebab pondasi negara ini juga dibangun adanya pula andil para santri," ujarnya.
Sehingga, kata dia, para santri harus rajin belajar dalam ilmu agama maupun pendidikan formal agar dapat melanjutkan ke jenjang yang lebih tinggi.
Karena, kata dia, dunia pendidikan harus menjadi ganda terdepan dalam perubahan negeri saat ini.
"Utamanya menjaga persatuan dan kesatuan bangsa ini tidak mudah terpecah," tuturnya.
Menurut dia, dunia ponpes sangat berperan untuk menjaga persatuan dan kesatuan negeri ini dalam dakwahnya sebab harus disampaikan terus menerus.
Habib Abdurrahman mengharapkan pemerintah harus memperhatikan kesejahteraan masyarakat santri, utamanya para guru bisa disamakan penghasilannya dengan gaji guru di MTs dan MA.
"Harusnya guru ponpes ini juga bisa mendapatkan tunjangan sertifikasi dari negara sebagaimana guru negeri, sebab tugas mereka ini sangat juga berat untuk mendidik ahklak anak bangsa," katanya.
Sejauh ini, kata dia, para pendidik di ponpes dangat kecil mendapat penghasilan, padahal pengabdian mereka untuk mendidik santri yg akan menjadi pemimpin bangsa di masa depan.
"Saya pastinya akan berupaya memperjuangkan nasib guru ponpes ini, sebab dulunya saya juga seorang santri," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2016
Demikian itu yang diungkapkan pria yang juga menjabat anggota MPR RI itu di hadapan ratusan santri dalam sosialisasi empat pilar kebangsaan dan bernegara di Pondok Pesantren Nurul Jannah di Jalan Grilya Kelayan Timur Banjarmasin, Kalsel, Sabtu.
Menurut dia, sebagai calon pemuka agama di masyarakat, para santri harus memiliki wawasan luas, tidak hanya menguasai masalah agama, tapi juga memiliki pengetahuan umum tentang berkebangsaan dan bernegara.
"Kalian akan menjadi penerus kepemimpinan bangsa ini, sebab pondasi negara ini juga dibangun adanya pula andil para santri," ujarnya.
Sehingga, kata dia, para santri harus rajin belajar dalam ilmu agama maupun pendidikan formal agar dapat melanjutkan ke jenjang yang lebih tinggi.
Karena, kata dia, dunia pendidikan harus menjadi ganda terdepan dalam perubahan negeri saat ini.
"Utamanya menjaga persatuan dan kesatuan bangsa ini tidak mudah terpecah," tuturnya.
Menurut dia, dunia ponpes sangat berperan untuk menjaga persatuan dan kesatuan negeri ini dalam dakwahnya sebab harus disampaikan terus menerus.
Habib Abdurrahman mengharapkan pemerintah harus memperhatikan kesejahteraan masyarakat santri, utamanya para guru bisa disamakan penghasilannya dengan gaji guru di MTs dan MA.
"Harusnya guru ponpes ini juga bisa mendapatkan tunjangan sertifikasi dari negara sebagaimana guru negeri, sebab tugas mereka ini sangat juga berat untuk mendidik ahklak anak bangsa," katanya.
Sejauh ini, kata dia, para pendidik di ponpes dangat kecil mendapat penghasilan, padahal pengabdian mereka untuk mendidik santri yg akan menjadi pemimpin bangsa di masa depan.
"Saya pastinya akan berupaya memperjuangkan nasib guru ponpes ini, sebab dulunya saya juga seorang santri," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2016