Debat perdana calon gubernur Kalsel yang dilaksanakan Senin (17/5) malam terkesan kurang persiapan, kata pengamat politik Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik  Universitas Lambung Mangkurat, Apriansyah di Banjarmasin, Selasa.

"Kurangnya persiapan dalam debat Cagub itu terlihat dari tidak tegasnya aturan yang diterapkan kepada peserta dan para kandidat yang hadir mengikuti debat tersebut," lanjutnya.

Debat yang diselenggarakan KPU Kalsel menurut dia, tidak sesuai dengan aturan karena masih ada saja peserta debat melanggar aturan dengan menyimpang dari tema yang ditentukan.

"Para Cagub yang mengikuti debat tersebut juga masih terlihat kurang persiapan dan tidak menguasai bahan yang disampaikan pihak moderator, bahkan banyak jawaban mereka menyimpang dari tema yang ditentukan," katanya.

Dia juga menyayangkan media elektronik yang mendukung acara debat  tersebut tidak bisa melakukan siaran langsung keseluruh wilayah Kalsel sehingga masyarakat tidak bisa melihat langsung jalannya debat tersebut.

Untuk itu kedepan diharapkan KPU Kalsel bisa menegaskan setiap peraturan yang telah mereka buat dan terapkan sehingga tidak ada pelanggaran dalam pelaksanaan debat, ucap Apri.

Terkait tempat acara, dia menilai ruang tempat pelaksanaan debat kurang tertata dan teratur rapi karena banyak peserta pendukung para Cagub dan pengunjung yang berdiri.

"Ruang debat penuh dengan asap rokok sehingga sedikit banyaknya mengganggu suasana debat terbuka itu," tambahnya.

Debat Cagub Kalsel tersebut diikuti lima Cagub Kalsel yaitu Khairil Wahyuni, Sjachrani Mataja, Rudy Ariffin, Rosehan NB serta Zairullah Azhar.

Sementara panelis yang dihadirkan yaitu Sarituah Siregar dan Fahmi Rijani keduanya dari akademisi Unlam serta Endang Kusumayadi dari kalangan pengusaha.

Sedangkan moderator acara debat cagub dengan tema pembangunan ekonomi dan peningkatan kesejahteraan itu adalah Drs Nurul Azkar Msi. 

Pewarta:

Editor : Abdul Hakim Muhiddin


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2010