Bupati Barito Kuala (Batola) Hj Noormiliyani AS mengatakan, seorang pemuda harus mempunyai integritas, kemampuan mumpuni dan menjadi generasi pembaharuan ke depannya. 

"Mengingat pada 2045 memasuki Indonesia Emas atau Satu Abad Indonesia, diperkirakan terjadi bonus demografi dengan penduduk 70 persen usia produktif atau berusia antara 15 sampai 64 tahun," kata Bupati Hj Noormiliyani AS saat membuka Seminar Kepemudaan DPD KNPI Barito Kuala,  yang diikuti 60 peserta dari OKP GP Anshor dan Muhammadiyah, di Aula Selidah, Marabahan, Sabtu (13/8/2022). 

Saat seminar  bertema “Pemuda Ije Jela Menjawab Tantangan Indonesia Emas 2045” itu, bupati, yang pernah menjadi Pengurus KNPI Kalsel ini, menyatakan di pundak generasi mudalah jawaban dari tantangan ke depan.  

Karenanya, sebut dia, para generasi muda harus mempersiapkan diri sejak dini dengan mengisi diri dengan kecerdasan yang komprehensif, kreatif, terampil, produktif, inovatif, berkarakter dan unggul. 

Jika tidak, sebut dia,  maka bonus demografi bisa menjadi bumerang yang bisa membawa dampak buruk terhadap masalah sosial,c seperti meningkatnya pengangguran, kemiskinan, kesehatan, kriminalitas dan sejumlah permasalahan lainnya. 

Dalam wejangannya, Noormiliyani juga menyinggung pernyataan Presiden ke-35 Amerika Serikat John F Kennedy saat pelantikan 20 April 1961, yaitu “Jangan tanya apa yang negara perbuat untuk pemuda,  tapi tanya apa yang pemuda perbuat untuk negara.” 

Pernyataan Presiden John F Kennedy itu, sebut puteri Gubernur ke-3 Kalsel almarhum H Aberani Sulaiman ini,  menjadi salah satu slogan dalam hidupnya, termasuk dalam menerima amanah sebagai bupati, yaitu apa yang bisa diperbuat untuk Barito Kuala, bukan sebaliknya.

Dalam seminar, yang melibatkan narasumber Wakil Ketua Pimpinan Wilayah Pemuda Muhammadiyah Kalsel Bidang Organisasi Muhazir Fanani dan Wakil Direktur Muhammadiyah Boarding School Banjarbaru Faidilah Rijani,  bupati yang pernah menjabat Ketua DPRD Provinsi Kalsel ini juga menyinggung pentingkan keterlibatan pemuda dalam menentukan suksesnya pembangunan.

Pemuda, tutur bupati wanita satu-satunya di Kalsel,  bukan hanya berperan membangun negara tapi juga berperan aktif dalam mengelola negara. 

Karena itu, sambung dia, di Kabupaten Barito Kuala pemuda diharapkan turut terlibat secara langsung dalam pembangunan. 

Demikian pula dalam hal kepemimpinan daerah, papar dia, pemuda memiliki peran dan hak untuk menentukan arah dan suksesnya pembangunan ke depan. 

Di hadapan para peserta dan undangan baik forkopimda, SKPD terkait, DPD KNPI Kalsel dan Batola serta para Ketua OKP Provinsi dan Batola, Noormiliyani juga membeberkan pengalamannya dalam memimpin Barito Kuala,  baik menyangkut kendala maupun prestasi.

Khusus menyangkut prestasi, bupati ini menyatakan, dari 45 penghargaan yang diraih yang paling membanggakannya di bidang prestasi IDM (Indeks Desa Membangun) dari yang dulunya banyak desa sangat tertinggal, tertinggal dan berkembang kini semuanya sudah menjadi desa maju dan mandiri.

Baca juga: Dewan setujui APBD-P Batola 2022 Rp1,4 triliun
Baca juga: Sekda Batola : Target pembangunan MPP minggu ketiga Agustus 2022
 

Pewarta: Arianto

Editor : Mahdani


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2022