Amuntai, (Antaranews.Kalsel) - Kondisi air sungai di  Kabupaten Hulu Sungai Utara Kalimantan Selatan, bahaya untuk dikonsumsi langsung bahkan oleh hewan ternak sekalipun.

 

Tenaga ahli Laboraturium di Kantor Pengelolaan Lingkungan Hidup (KPLH) Kabupaten Hulu Sungai Utara (HSU) Dewi Damayanti di Amuntai, Kamis, mengatakan kondisi sungai di Wilayah HSU masuk kategori empat untuk tingkat pencemarannya sehingga tidak cocok dikonsumsi hewan ternak.


"Terdapat kandungan besi dan mangan pada air sungai yang bersifat 'resistensi' atau berbahaya untuk jangka panjang bagi hewan dan manusia," ujar Dewi.


Dewi mengatakan, sungai yang masuk kategori empat ini juga berbahaya bagi manusia yang nantinya mengkonsumsi daging  ternak sehingga kandungan zat  pada hewan beralih ketubuh manusia.


Ia mengatakan, selama menguji sampel air sungai di Wilayah HSU selama 10 tahun terakhir cukup sering menemukan kandungan zat yang mangan (Mn) dan besi (Fe) yang cukup tinggi.


Dewi menyarankan, masyarakat agar tidak langsung mengkonsumsi air sungai, tapi mengendapkan dulu dan dimasak.


"Lebih aman lagi jika mengkonsumsi air kemasan dan air bersih yang diproduksi PDAM karena sudah melalui proses penjernihan," katanya.


Meski air sungai sudah diendapkan dan dimasak tidak seratus persen menghilangan kandungan besi dan mangan pada air sungai.


Dewi menerangan, pembagian kategori air sungai ini sudah ada peraturannya, misal air yang berada pada sumber mata air pegunungan masuk kategori satu sehingga bisa dikonsumsi tanpa dimasak.


"Ada juga air sungai yang masuk kategori dua dan, tiga, sedang kategori empat termasuk seperti air sungai di wilayah HSU," kata Dewi.


Dikatakannya, jika air Sungai Balangan, Tabalong dan Nagara yang melintasi wilayah daerah ini dari hasil uji sampel selama ini masuk kategori empat," tuturnya.


Dampak dari mengkonsumsi air sungai ini, lanjutnya, baru bisa dirasakan setelah melewati masa bertahun-tahun.


Gangguan kesehatan yang ditimbulkan, kata Dewi, seperti gangguan kesehatan, penyakit kanker dan gangguan fisik lainnya.

 

Pewarta: Eddy Abdillah

Editor : Eddy Abdillah


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2016