Kotabaru (Antaranews Kalsel) - Badan Urusan Logistik Kabupaten Kotabaru, Kalimantan Selatan, pada tahun 2016 menargetkan menyerap beras hasil panen petani lokal sebanyak 1.000 ton untuk memenuhi kebutuhan beras rumah tangga miskin di daerah ini.


"Harga yang ditetapkan Bulog sesuai harga pembelian pemerintah (HPP) sebesar Rp7,3 ribu per kilogram," kata Kepala Bulog Kotabaru, Rony Harianto, di Kotabaru, Selasa.

Ia mengatakan target penyerapan Bulog terhadap beras lokal periode 2016 turun dari tahun sebelumnya, yakni, sebesar 1.600 ton dan hanya terealisasi sekitar 149 ton.

Menurut Rony, tidak terealisasinya target penyerapan beras lokal, karena harga beras di pasaran lokal lebih tinggi yakni, kisaran Rp9.000-Rp10.000 per kilogram, sementara harga yang ditetapkan pemerintah atau HPP sebesar Rp7.300 per kilogram.

Menurut dia, beras hasil panen petani lokal lebih banyak diserap dan dibeli oleh perusahaan perkebunan di daerah atau perusahaan yang lainnya.

Rony mengaku bangga dan turut senang karena petani bisa menikmati harga beras yang lebih baik, sehingga kesejahteraan petani meningkat.

Dengan kondisi saat ini, Rony pesimistis untuk memenuhi target penyerapan beras lokal tersebut.

Sedangkan untuk memenuhi kebutuhan beras untuk rumah tangga miskin tetap akan disuplai dari luar Kotabaru, seperti, Hulu Sungai, Banjarmasin, atau bahkan dari luar pulau.

"Beras Raskin kita sering dikirim dari Jawa Timur dan Sulawesi Selatan, karena kita kurang bisa menyerap beras lokal," tutur Rony.

Sementara itu, stok beras di gudang Bulog Kotabaru mencapai 200 ton dan beberapa hari kedepan akan datang 300 ton, sehingga total stok beras sebanyak 500 ton.

"Stok 500 ton tersebut cukup untuk memenuhi kebutuhan beras raskin selama lima bulan ke depan," kata Rony

Pewarta: Imam Hanafi

Editor : Hasan Zainuddin


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2016