Banjarmasin, (AntaranewsKalsel) - Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Bandarmasih, Banjarmasin, Kalimantan Selatan disarankan bisa mencari sumber air baku alternatif, tidak hanya bertumpu pada Sungai Martapura yang kualitasnya terus menurun.


Hal tersebut diutarakan Wali Kota Banjarmasin terpilih periode 2016-2021 Ibnu Sina saat menghadiri acara jalan sehat HUT PDAM Bandarmasih yang ke-43 di kantor PDAM di Jalan A Yani KM 2, Minggu.

Menurut dia, kualitas air bersih harus terus ditingkatkan, yakni untuk memaksimalkan pelayanan bagi masyarakat, dalam artian tidak banyak keluhan lagi, dan titik mencapai ini harus dibarangi dengan ketersediaan sumber air baku yang berkualitas dan mencukupi.

"Kalau belakangan air sungai Martapura menjadi kendala kualitasnya terus berkurang, ayo kita cari tempat alternatif lain untuk sumber air baku ini," ujarnya.

Dia menyarankan, PDAM Bandarmasih harus memiliki solusi jangka pendek untuk ketersediaan air bakunya ini, bisa membuat intek baru memanfaatkan aliran sungai di daerah terdekat, atau kalau memungkinkan dengan sumur dalam.

"Atau pilihan terakhir dengan memanfaatkan air laut, tapi memang cara ini sangat mahal produksinya," ungkap Ibnu Sina.

Dia mengaku tidak mengenyampingkan rencana PDAM yang ingin membangun embung raksasa bagi ketersediaan air baku untuk program jangka panjang, namun perlu pengkajian ulang di mana semua persyaratannya bisa terpenuhi, hingga tidak menjadi masalah dikemudian harinya.

"Saya minta ada review ulang nantinya rencana pembangunan embung ini, kalau memang mengharuskan, kenapa tidak kita perjuangkan," tuturnya.

Menurut dia, adanya langkah pemerintah dalam agenda kota metropolitan Banjarbakula yang di dalamnya ada pembangunan infrastruktur ketersediaan air baku regional dari Waduk Riam Kanan, salah satu solusi jangka panjang pula untuk menghadapi krisis air baku di daerah ini.

Dia menyatakan, PDAM Bandarmasih yang sudah memiliki banyak prestasi di bidang pencapaian pelayanannya yang hampir 100 persen, tentunya tidak boleh terlena, perlu terus ada terobosan dalam meningkatkan kepuasan pelanggan, di mana air terus mengalir tanpa henti dan berkualitas bagus, yakni, standar bisa diminum langsung.

"Kita pemerintahan baru daerah ini akan terus mendukung PDAM, sebab fungsinya sangat vital bagi kehidupan masyarakat untuk kebutuhan air minum," ucapnya.

Direktur Utama PDAM Bandarmasih Ir Muslih menyatakan, dalam perjalanan PDAM yang sudah mencapai 43 tahun ini, yang menjadi kendala saat ini perlu segera dibenahi adalah ketersediaan air baku dan pemerataan distribusi air bersih kemasyarakat.

"Agenda pencapaian PDAM kedepan akan menargetkan penyelesaian masalah pada dua itu lagi," ucapnya.

Menurut Muslih, salah satu alternatif untuk menambah daya pengambilan air baku ini dengan menambah intek di sungai Martapura daerah Sungai Tabuk, Kabupaten Banjar.

"Sebab di daerah itu kualitasnya masih bisa maksimal diolah, kalau di daerah Banjarmasin sering mengalami kadar asin tinggi karena terjadi intrusi di musim kemarau dan bisa berubah asam tinggi," ungkapnya.

Untuk lebih meningkatkan kualitas air sungai yang diambil itu, jelas dia, PDAM kedepannya akan membangun reservoir atau embung sebagai tempat penyulingannya, di mana bisa mencapai 50 tahun keamanan air baku tersedia.

"Kita terus berupaya untuk meningkatkan kualitas air bersih yang didistribusikan kepada lebih 180 ribu pelanggan saat ini, tentunya dengan tekad semua menjaga ketersediaan sumber air, demi masa depan bersama," pungkasnya.

Pewarta: Sukarli

Editor : Imam Hanafi


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2016