Balangan - (Antaranews Kalsel) - Kepala Dinas Pemuda Olah Raga Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Balangan, Provinsi Kalimantan Selatan, Hefni Effendie menegaskan, pembangunan komplek Stadion Garuda Maharam, Kecamatan Paringin bisa dirampungkan.

Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah setempat kini mencapai angka Rp1,7 triliun, jika dialokasikan dana Rp80 miliar maka Pemkab Balangan bisa merampungkan komplek stadion tersebut, kata Hifnie di Paringin.

"APBD kita Rp1,7 triliun, jika pemerintah serius tanpa bantuan perusahaan bisa saja kita sisihkan Rp80 miliar untuk komplek stadion demi kebutuhan dan perkembangan kepemudaan Balangan," terangnya.

Sementara itu, perwakilan CSR PT Adaro Indonesia di Balangan memberikan keterangan mengenai terhentinya kegiatan pembangunan Stadion Garuda Maharam di Bumi Sanggam.

Salah satu perwakilan CSR PT Adaro, Heriyanto Andilolo mengatakan, pengerjaan lapangan sudah dimulai sejak 2010, pekerjaan sudah mencapai tahap penyelesaian lapangan rumput serta lintasan lari di sisi lapangan.

"Pada tahun 2010 kita mulai tahap pertama dengan menyelesaikan lapangan serta rumput dan juga lintasan lari, selanjutnya pada tahapan kedua membangunkan tribun stadion saat itu lapangan sudah bisa dimanfaatkan bahkan sudah banyak yang main bola disana," katanya.

Pada perencanaan awal, sesuai harga barang pada tahun 2010, rencana pembangunan stadion bola dilaksanakan melalui dana CSR Adarodengan dana yang dibutuhkan pada waktu itu sekitar Rp15 miliar.

"Rencananya dana untuk pembangunan stadion tersebut diambil dari dana CSR setiap tahun,," jelasnya.

Hingga kini biaya pengerjaan stadion sudah mencapai hampir Rp8 miliar dan untuk merampungkan kembali lapangan, lintasan dan perbaikan stadion perlu tambahan dana mungkin sekitar Rp6 miliar.

"Sebelumnya pihak perusahaan sudah menggelontorkan dana sekitar Rp8 miliar menyelesaikan lapangan, lintasan dan bangunan stadion, tapi karena tidak dirawat akhirnya kini rusak berat dan perlu perbaikan kembali," terangnya.

Pihak perusahaan saat ini dalam keadaan cukup sulit, sementara kebutuhan CSR lebih diutamakan untuk bersentuhan langsung kepada warga masyarakat, sehingga tidak bisa dianggarkan untuk penyelesaian stadion tersebut.

Pihak Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) mengungkapkan, desain pembangunan komplek stadion sudah selesai pada 2011 dengan studi kelayakan di lahan seluas lima hektare namun kini lahannya sudah sekitar 7,5 hektare.

"Kebanyakan warga menilai dari sisi jauhnya, tapi stadion ini untuk warga Balangan bukan untuk warga salah satu kecamatan saja," tegasnya.

Sesuai desain 2011, penyelesaian keseluruhan komplek stadion memakan dana sekitar Rp67 miliiar. namun desain bisa saja berubah.

Pewarta: Roly Supriadi

Editor : Roly Supriadi


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2016