Bupati Balangan Abdul Hadi menyatakan bahwa ia selalu mendukung Desa Liyu untuk terus mengembangkan pariwisata dan menggali potensi-potensinya serta mengemasnya secantik mungkin untuk menarik minat pengunjung lokal dan luar Balangan.
"Saya selaku kepala daerah sangat mendukung sekali pengembangan pariwisata di Liyu, namun tentu harus diimbangi dengan pelayanan yang berkualitas," kata Abdul Hadi usai membuka kegiatan Mesiwah Pare Gumboh ke-4 di Desa Liyu, Kecamatan Halong, Kabupaten Balangan, Sabtu.
Dia melanjutkan, perlu dipahami juga pelayanan itu bukan hanya tentang akomodasi atau hal yang berkaitan langsung dengan pemenuhan kebutuhan pengunjung, tetapi yang terpenting pelayanan mencakup sikap seluruh warga masyarakat terhadap pengunjung.
Ia juga sangat mengapresiasi seluruh pihak terkait konsistensinya dalam menggelar syukuran panen secara adat, sekaligus mengemasnya sebagai kegiatan wisata tahunan yang mengangkat nama Kabupaten Balangan.
"Tentunya ini adalah langkah yang strategis, pada satu sisi mengangkat dan melestarikan adat istiadat dan kekayaan budaya kita, dan di sisi lain membangun sektor pariwisata kita yang sesuai dengan visi misi kami," ucap Abdul Hadi.
Dia menambahkan, orientasi pelayanan pengunjung harus dioptimalkan tanpa mengorbankan kearifan lokal, tanpa melanggar nilai-nilai budaya lokal. Serta jangan mengorbankan budaya ini demi menyenangkan orang luar.
Sementara Kepala Desa Liyu, Sukri mengungkapkan semua rangkaian kegiatan tersebut dapat berjalan dengan baik dan lancar tidak lain berkat dukungan dari pemda dan pihak terkait lainnya.
"Terima kasih kepada pemda, pihak perusahaan serta pihak lainnya yang telah turut serta mendukung penuh kegiatan kami ini. Kami sangat berharap kegiatan ini dapat menjadi kebanggaan Balangan di Kalsel maupun internasional nantinya," ungkap Sukri.
Diketahui, Mesiwah Pare Gumboh sendiri merupakan ritual perayaan panen bersama yang diselenggarakan masyarakat Dayak Deah di Desa Liyu, Kecamatan Halong, Kabupaten Balangan yang diselenggarakan setiap tahun.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2022
"Saya selaku kepala daerah sangat mendukung sekali pengembangan pariwisata di Liyu, namun tentu harus diimbangi dengan pelayanan yang berkualitas," kata Abdul Hadi usai membuka kegiatan Mesiwah Pare Gumboh ke-4 di Desa Liyu, Kecamatan Halong, Kabupaten Balangan, Sabtu.
Dia melanjutkan, perlu dipahami juga pelayanan itu bukan hanya tentang akomodasi atau hal yang berkaitan langsung dengan pemenuhan kebutuhan pengunjung, tetapi yang terpenting pelayanan mencakup sikap seluruh warga masyarakat terhadap pengunjung.
Ia juga sangat mengapresiasi seluruh pihak terkait konsistensinya dalam menggelar syukuran panen secara adat, sekaligus mengemasnya sebagai kegiatan wisata tahunan yang mengangkat nama Kabupaten Balangan.
"Tentunya ini adalah langkah yang strategis, pada satu sisi mengangkat dan melestarikan adat istiadat dan kekayaan budaya kita, dan di sisi lain membangun sektor pariwisata kita yang sesuai dengan visi misi kami," ucap Abdul Hadi.
Dia menambahkan, orientasi pelayanan pengunjung harus dioptimalkan tanpa mengorbankan kearifan lokal, tanpa melanggar nilai-nilai budaya lokal. Serta jangan mengorbankan budaya ini demi menyenangkan orang luar.
Sementara Kepala Desa Liyu, Sukri mengungkapkan semua rangkaian kegiatan tersebut dapat berjalan dengan baik dan lancar tidak lain berkat dukungan dari pemda dan pihak terkait lainnya.
"Terima kasih kepada pemda, pihak perusahaan serta pihak lainnya yang telah turut serta mendukung penuh kegiatan kami ini. Kami sangat berharap kegiatan ini dapat menjadi kebanggaan Balangan di Kalsel maupun internasional nantinya," ungkap Sukri.
Diketahui, Mesiwah Pare Gumboh sendiri merupakan ritual perayaan panen bersama yang diselenggarakan masyarakat Dayak Deah di Desa Liyu, Kecamatan Halong, Kabupaten Balangan yang diselenggarakan setiap tahun.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2022