Kotabaru (Antaranews Kalsel) - Pemerintah Kabupaten Kotabaru, Kalimantan Selatan, menggandeng Lembaga Afiliasi Penelitian dan Industri (Lapi) Institut Teknologi Bandung (ITB) terkait pemanfaatan zona fungsiaonal di kawasan jembatan yang menghubungkan Pulaulaut dengan daratan Kalimantan.
Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kotabaru H Ansyar Noor, di Kotabaru, Rabu mengatakan, dengan adanya zona fungsional di kawasan jembatan penghubung nantinya memiliki daya tarik tersendiri bagi masyarakat.
"Kami juga berharap, rencana ini juga ditindaklanjuti oleh bupati terpilih (H Sayed Jafar Al Idrus)," kata Penjabat Bupati Kotabaru H Isra.
Ketua Lapi-ITB Bandung, Komang Anggayana, mengucapkan terimakasi atas kerja sama yang dijalin oleh Pemkab Kotabaru untuk pembangunan zona fungsional di kawasan jembatan.
"Rencana untuk mengembangkan lokasi kawasan jembatan dan sekitarnya sebagai kawasan publik, fasilitas umum dan fasilitas sosial adalah sesuai dengan Undang-Undang Nomor.26 tahun 2007 tentang Penataan Ruang," ujarnya.
Serta Undang-undang Nomor.28 tahun 2002 tentang Pembangunan Gedung. Peraturan Pemerintah Nomor.10 tahun 1993 tentang Pelaksanaan Undang-undang No.5 tahun 1992 tentang Benda Cagar Budaya, serta Permen Pekerjaan Umum Nomor. 06/PRI/M/2007 tentang Pedoman Teknis Perencanaan Tata Bangunan dan Lingkungan.
Dikatakan, tujuan dibangunnya pengembangan di sekitar jembatan untuk meningkatkan kualitas kawasan untuk fungsi publik fasilitas umum dan fasilitas sosial.
Sementara itu, pembanguna jembatan yang menghubungkan tanjung Serdang, Kabupaten Kotabaru di Pulaulaut, dengan daratan Kalimantan memiliki panjang 6,4 kilometer dengan dana sekitar Rp3,5 triliun, yang diperoleh dari patungan, APBD Kotabaru dan Tanah Bumbu, APBD Provinsi Kalsel dan APBN.
Pembangunan tahap awal dikerjakan oleh kontraktor PT. Adhi Karya (Persero) Tbk, dengan membangun "Pile Slab" dengan target penanganan 75 meter dengan nilai kontrak mencapai Rp43,5 miliar.
Struktur pembangunan jembatan utama sebagai perlintasan kapal yang lewat di bawah jembatan tersebut ketinggian 40 meter dari permukaan laut dan panjang Main Span mencapai 700 meter.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2016
Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kotabaru H Ansyar Noor, di Kotabaru, Rabu mengatakan, dengan adanya zona fungsional di kawasan jembatan penghubung nantinya memiliki daya tarik tersendiri bagi masyarakat.
"Kami juga berharap, rencana ini juga ditindaklanjuti oleh bupati terpilih (H Sayed Jafar Al Idrus)," kata Penjabat Bupati Kotabaru H Isra.
Ketua Lapi-ITB Bandung, Komang Anggayana, mengucapkan terimakasi atas kerja sama yang dijalin oleh Pemkab Kotabaru untuk pembangunan zona fungsional di kawasan jembatan.
"Rencana untuk mengembangkan lokasi kawasan jembatan dan sekitarnya sebagai kawasan publik, fasilitas umum dan fasilitas sosial adalah sesuai dengan Undang-Undang Nomor.26 tahun 2007 tentang Penataan Ruang," ujarnya.
Serta Undang-undang Nomor.28 tahun 2002 tentang Pembangunan Gedung. Peraturan Pemerintah Nomor.10 tahun 1993 tentang Pelaksanaan Undang-undang No.5 tahun 1992 tentang Benda Cagar Budaya, serta Permen Pekerjaan Umum Nomor. 06/PRI/M/2007 tentang Pedoman Teknis Perencanaan Tata Bangunan dan Lingkungan.
Dikatakan, tujuan dibangunnya pengembangan di sekitar jembatan untuk meningkatkan kualitas kawasan untuk fungsi publik fasilitas umum dan fasilitas sosial.
Sementara itu, pembanguna jembatan yang menghubungkan tanjung Serdang, Kabupaten Kotabaru di Pulaulaut, dengan daratan Kalimantan memiliki panjang 6,4 kilometer dengan dana sekitar Rp3,5 triliun, yang diperoleh dari patungan, APBD Kotabaru dan Tanah Bumbu, APBD Provinsi Kalsel dan APBN.
Pembangunan tahap awal dikerjakan oleh kontraktor PT. Adhi Karya (Persero) Tbk, dengan membangun "Pile Slab" dengan target penanganan 75 meter dengan nilai kontrak mencapai Rp43,5 miliar.
Struktur pembangunan jembatan utama sebagai perlintasan kapal yang lewat di bawah jembatan tersebut ketinggian 40 meter dari permukaan laut dan panjang Main Span mencapai 700 meter.
Editor : Hasan Zainuddin
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2016