Pelaihari (Antaranews Kalsel) - Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Tanah Laut, Kalimantan Selatan, Ahmad Mustahdi mengatakan, Kementerian Keluatan dan Perikanan Republik Indonesia pada tahun 2016 membangun Politeknik Kelautan di wilayah kabupatennya.


 "Pembangunan Politeknik Kelautan dari Kementerian Kelautan dan Perikanan RI tersebut, saat ini sudah dalam tahapan pelelangan di Kementerian," ujar Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Tanah Laut Ahmad Mustahdi, di Pelaihari, Selasa.

 Menurut dia, Politeknik Kelautan berdiri di Tanah Laut dari Kementerian Keluatan dan Perikanan RI tersebut merupakan satu-satunya di kawasan Kalimantan.

 Bahkan, sebut dia, keberadaan perguruan tinggi khusus kelautan itu di Indonesia hanya ada di tiga provinsi saja yakni, Banda Aceh, Lampung, dan� Tanah Laut, Kalimantan Selatan.

 Diutarakannya, dipilihnya Kabupaten Tanah Laut sebagai salah satu perguruan tinggi di bidang kelautan, hal itu berdasarkan pertimbangan atas ditetapkannya Bumi Tuntung Pandang sebagai salah satu kawasan strategis nasional.

 Untuk mendukung peningkatan sumber daya manusia di bidang kelautan, jelas dia, maka Kementerian Kelautan dan Perikanan menetapkan Tanah Laut sebagai tempat didirikannya Politeknik Kelautan wilayah Kalimantan.

 Dijelaskannya, pembangunan gedung perkuliahan dan kelengkapan lainnya semuanya dibiayai Kementerian Keluatan dan Perikanan RI, sementara Pemkab Tanah Laut hanya menyediakan lahan di Desa Ambungan, Kecamatan Pelaihari.

 Lebih lanjut dia mengemukakan, kuliah di Politeknik Kelautan mahasiswa tidak dikenakan biaya, baik SPP, pakaian dan asrama tempat tinggal.

 Kemudian, sebut dia, dengan terbangunnya Politeknik Keluatan di Tanah Laut, maka banyak manfaat yang didapat dalam pengembangan keluatan dan perikanan di daerah tersebut.

 "Kita sangat berterimakasih upaya Bupati Tanah Laut memperjuangkan Politeknik Kelautan yang satu-satunya di kawasan Kalimantan. Semoga usaha ini dapat meningkatkan sumber daya manusia untuk menunjang pembangunan daerah," demikian tegasnya.

Pewarta: Arianto

Editor : Hasan Zainuddin


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2016