Banjarbaru, (Antaranews Kalsel) - Persatuan Tenis Meja Seluruh Indonesia ingin mencetak sejarah pada Olimpiade 2025 dengan meraih medali emas pertamanya.

Hal tersebut diungkapkan Ketua Umum PTMSI Oegroseno usai membuka Kejurprov Tenis Meja Kalimantan Selatan 2016 di Aula SLB C Negeri Pembina Provinsi Kalimantan Selatan.

"Kita menargetkan emas di Olimpiade 2025, masa dalam 10 tahun ini kita tidak bisa menyamai rekor negara lain," kata Oegroseno.

Tentunya target tersebut menjadi PR besar bagi pengurus PTMSI di bawah pimpinan Oegroseno mengingat hingga saat ini atlit tenis meja Indonesia masih belum mampu bersaing di tingkat dunia.

Kejurprov Tenis Meja Kalsel 2016 diikuti 179 peserta (putra/putri) yang datang dari 12 kabupaten kota se Kalimantan Selatan minus Tabalong yang akan menjadi tuan rumah PORPROV 2017 mendatang.

Seluruh peserta putra dan putri tersebut masing-masing terbagi dalam lima kelas (pemula, kadet, junior, senior dan beregu).

"Semangat dan bangga Kejurprov dibuka ketua u mum yang tidak hanya menciptakan atlit tapi juga membangun manusia Indonesia," kata Ketua PTMSI Kalsel Amka.

Pengurus PTMSI Kalsel berharap daerah ini menjadi sentra pembinaan tenis meja Indonesia di luar Jawa.
"Sentra pembinaan tenis meja jangan hanya ada di Jawa, tetapi potensi besar atlit juga ada di Kalimantan," kata Amka.

Selain menggelar Kejurprov 2016, PTMSI Kalsel juga menggelar Rakerprov yang menghasilkan beberapa poin pembangunan olahraga tenis meja daerah seperti pembinaan usia dini, pembinaan atlit di bawah PTMSI dan KONI, tidak mengakui atlit yang mengikuti program di luar PTMSI hingga peserta Kejurprov harus berasal dari Kalsel sendiri.

Pewarta: Herry Murdy Hermawan

Editor : Herry Murdy Hernawam


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2016