Kalimantan Selatan dan Jawa Barat berhasil menjalin kerja sama misi perdagangan dengan nilai transaksi Rp199,2 miliar selama setahun.

"Dari Kalsel ada 11 pelaku UMK (Usaha Kecil dan Menengah) yang memiliki berbagai komoditi dan produk unggulan daerah," ujar Kepala Dinas Perdagangan Kalsel Birhasani kepada ANTARA, Jum'at (17/6).

Dia dan Kepala Dinas Perdagangan Jabar, Kamis, (16/6) lalu di Bandung sudah menandatangani komitmen untuk saling bekerja sama dalam mendukung kelancaran distribusi, suplai hingga promosi perdagangan kedua daerah.

Dari hasil analisa, kata dia, peluang pasar komoditi dan produk Kalsel di Jabar dinilai bagus dan tepat.

Barang dagangan Kalsel itu, misalnya sasirangan, kemiri, kayu manis, produk shorgum, arang halaban, hasil perikanan air tawar, produk kerajinan, dan lain-lainnya.

Barang dari Jabar yang diperlukan masyarakat Kalsel, kata dia, misalnya konveksi, busana, produk kerajinan, dan bahan pendukung industri.

"Analisa peluang pasar tersebut ternyata cukup tepat dan secara nyata kegiatan misi dagang kali ini setelah terjadi negosiasi mampu memberi dampak positif dengan terjadinya transaksi sebesar Rp199.243.640.000. Target kontrak untuk satu tahun ke depan," ujarnya.

Misi dagang tersebut, kata Birhasani, bertujuan untuk memperluas akses pasar produk Kalsel ke berbagai daerah di Indonesia.

Hal tersebut, sambung dia, guna saling mendukung pemenuhan kebutuhan masyarakat antara kedua daerah, selain itu untuk pengembangan usaha bagi usaha perdagangan maupun industri.

"Terlebih Kalsel ke depan posisinya akan seperti Jawa Barat. Yaitu sebagai pintu gerbang dan penyangga pangan Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara di Kalimantan Timur," ujarnya.

Dalam misi perdagangan antara daerah di Indonesia tersebut, kata dia, pada April lalu Kalsel juga sudah menjalin kerja sama dengan Jawa Timur, dan dibukukan nilai transaksi mencapai Rp147 miliar.

"Kerjasama terjalin sudah sejak lama dengan beberapa provinsi.  Namun yang lebih intens, karena dipandang sangat strategis adalah dengan Jawa Timur, Daerah Istimewa Yogyakarta, Sulawesi Selatan, Kalimantan Tengah, Kalimantan Barat, dan Jawa Barat, baik G to G maupun real B to B," ungkapnya.
 

Pewarta: Muhammad Fauzi Fadilah

Editor : Mahdani


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2022