Batu Rijang Pantai Sakoyang di Kecamatan Pulau Laut Tengah Kabupaten Kotabaru ditetapkan sebagai Geopark Meratus sejak tahun 2018 oleh Gubernur setempat nomor 188.44/0534/KUM/2018 yang memiliki kandungan bebatuan berjenis rijang atau batu api ( flintstone ).
Kepala Dinas Pariwisata Pemuda dan Olah Raga Kotabaru Khairian Ansari, di Kotabaru, Senin mengatakan, pada 2022 kawasan Pantai Sekoyang akan di mulai revitalisasi sebagai pengembangan wisata yang diajukan ke dalam (UNESCO Global Geopark) 2022.
"Konsep sekoyang flintstone beach dalam pengembangan perencanganya memaksimalkan potensi SDA dan SDM untuk membentuk citra kawasan nilai nilai yang berbasis edukasi,sejarah, di kawasan tersebut" papar Khairian ansari
Ia menjelaskan, konsep yang dikembangkan di Pantai Sekoyang merupakan konsep yang mempertimbangkan kultur budaya masyarakat di sekitar untuk lebih mendorong pemanfaatan sumber daya alam dan sumber daya manusia sehingga perekonomian warga sekitar akan berdampak positif.
"Kami sudah berkordinasi dengan Pemprov bahwa Pantai Sekoyang sudah ada disain master plan terkait dengan pengembangan geosite, dan akan membangun beberapa hal untuk membangun pantai," ujar dia.
Tahun ini Pemprov Kalsel akan mulai membangun berupa pintu gerbang dan tanda bahwa pantai sekoyang merupakan geosite bagian dari geo park meratus.
"Kami merasa bangga dengan adanya hal tersebut, tadinya kita tidak memperhatikan kondisi alam pantai sekoyang namun setelah ada penelitian batuan di pantai sekoyang memiliki sejarah panjang terbentuk ribuan tahun ya kita saatnya kita akan care dan mendukung program pemerinta propinsi kal sel," tambah Khairian.
Kepala Desa Semisir Wahyu menambahkan sudah pernah ada di lakukan sosialisasi terkait dengan geosite yang ada di desanya oleh Pemprov Kalsel.
"Kami menyambut baik Kotabaru bagian dari geopark meratus dan kami sudah ada beberapa lahan yang kami bebaskan untuk rencana pembanguan," terang Wahyu.
Wahyu juga berharap apabila dibukanya wisata di desa mereka akan berpengaruh terhadap perekonomian warga di sekitar lokasi wisata dan UMKM akan tumbuh untuk meningkatkan perekonomian warga Desa semisir.
Sementara itu, batuan rijang atau batu api ini terbentuk ratusan juta tahun yang lalu oleh proses alami.
Batuan jenis ini yang terletak di pantai sakoyang Desa semisir Kecamatan Pulau Laut Tengah kabupaten Kotabaru di kategorikan masuk dalam kawasan gepork meratus oleh gubernur kalimantan selatan yang merupakan sejarah peninggalan geologi tua.
Jarak pantai Sekoyang dari ibu kota Kotabaru berjarak kurang lebih 75 Kilo Meter dapat di tempuh dengan perjalanan darat dengan memakan waktu kurang lebih satu jam dan alur yang dilewati berupa jalan aspal halus dengan lebar + 4 meter, jalan cor semen dan jalan pasir berlubang dapat dilewati oleh kendaraan bermotor.
Kondisi pantai Sekoyang saat ini masih utuh alami dan tidak tersentuh dengan hambaran berbatu karna posisi bebatuan tersebut di tepi pantai hingga menjorok ke arah laut dengan di kelilingi pasir putih dan saat air laut pasang sebagian batu tersebut tenggelam ke dalam air laut.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2022
Kepala Dinas Pariwisata Pemuda dan Olah Raga Kotabaru Khairian Ansari, di Kotabaru, Senin mengatakan, pada 2022 kawasan Pantai Sekoyang akan di mulai revitalisasi sebagai pengembangan wisata yang diajukan ke dalam (UNESCO Global Geopark) 2022.
"Konsep sekoyang flintstone beach dalam pengembangan perencanganya memaksimalkan potensi SDA dan SDM untuk membentuk citra kawasan nilai nilai yang berbasis edukasi,sejarah, di kawasan tersebut" papar Khairian ansari
Ia menjelaskan, konsep yang dikembangkan di Pantai Sekoyang merupakan konsep yang mempertimbangkan kultur budaya masyarakat di sekitar untuk lebih mendorong pemanfaatan sumber daya alam dan sumber daya manusia sehingga perekonomian warga sekitar akan berdampak positif.
"Kami sudah berkordinasi dengan Pemprov bahwa Pantai Sekoyang sudah ada disain master plan terkait dengan pengembangan geosite, dan akan membangun beberapa hal untuk membangun pantai," ujar dia.
Tahun ini Pemprov Kalsel akan mulai membangun berupa pintu gerbang dan tanda bahwa pantai sekoyang merupakan geosite bagian dari geo park meratus.
"Kami merasa bangga dengan adanya hal tersebut, tadinya kita tidak memperhatikan kondisi alam pantai sekoyang namun setelah ada penelitian batuan di pantai sekoyang memiliki sejarah panjang terbentuk ribuan tahun ya kita saatnya kita akan care dan mendukung program pemerinta propinsi kal sel," tambah Khairian.
Kepala Desa Semisir Wahyu menambahkan sudah pernah ada di lakukan sosialisasi terkait dengan geosite yang ada di desanya oleh Pemprov Kalsel.
"Kami menyambut baik Kotabaru bagian dari geopark meratus dan kami sudah ada beberapa lahan yang kami bebaskan untuk rencana pembanguan," terang Wahyu.
Wahyu juga berharap apabila dibukanya wisata di desa mereka akan berpengaruh terhadap perekonomian warga di sekitar lokasi wisata dan UMKM akan tumbuh untuk meningkatkan perekonomian warga Desa semisir.
Sementara itu, batuan rijang atau batu api ini terbentuk ratusan juta tahun yang lalu oleh proses alami.
Batuan jenis ini yang terletak di pantai sakoyang Desa semisir Kecamatan Pulau Laut Tengah kabupaten Kotabaru di kategorikan masuk dalam kawasan gepork meratus oleh gubernur kalimantan selatan yang merupakan sejarah peninggalan geologi tua.
Jarak pantai Sekoyang dari ibu kota Kotabaru berjarak kurang lebih 75 Kilo Meter dapat di tempuh dengan perjalanan darat dengan memakan waktu kurang lebih satu jam dan alur yang dilewati berupa jalan aspal halus dengan lebar + 4 meter, jalan cor semen dan jalan pasir berlubang dapat dilewati oleh kendaraan bermotor.
Kondisi pantai Sekoyang saat ini masih utuh alami dan tidak tersentuh dengan hambaran berbatu karna posisi bebatuan tersebut di tepi pantai hingga menjorok ke arah laut dengan di kelilingi pasir putih dan saat air laut pasang sebagian batu tersebut tenggelam ke dalam air laut.
Editor : Imam Hanafi
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2022