Balangan - (Antaranew Kalsel) - Terkait kematian Yatni Fatmawati alias Atni (31) yang ditemukan terkubur dan dicor di samping rumah suami sirinya, serta ditemukannya Syahrudin alias Udin (39) sang suami siri yang tergeletak di jalur houling KM 65 jalur PT Adaro Indonesia dan akhirnya meninggal di RS Tabalong, Antara mencoba menelusuri kisah tragis yang masih misterius tersebut ke lokasi kematian Udin.

Dari pantauan Antara selama dua hari dua malam di lokasi ditemukannya Syahrudin, tampak hilir mudik mobil trailer angkutan batubara yang melakukan aktivitas di jalur houling tersebut.

Sejak pukul 20.00 wita hinga 5.30 wita  berada di lokasi ditemukannya Udin, Antara mencoba melakukan pengamatan, barang kali ketika dini hari kecepatan aktivitas trailer di lokasi tersebut bertambah, namun ternyata tetap lamban.

Disekitar lokasi juga banyak terdapat warung malam, yang kebanyakan  kenal dengan almarhum Udin, baik dari kendaraan maupun postur tubuhnya.

Melihat lokasi tempat ditemukannya Udin,  yang ditunjukkan oleh salah satu penjaga warung malam, rasanya kecil kemungkinan terjadi kecelakaan lalu lintas di daerah itu.

Lokasi tersebut berada di  KM 65 yang merupakan jalur lambat, karena berada pada pertigaan jalur Tabalong dan Balangan, selain itu jalur tersebut merupakan tanjakan mobil trailer yang selalu membawa muatan, sehingga kecepatan rata-rata mobil berukuran besar  tersebut antara 20km/jam hingga 30km/jam.

Di sekitar lokasi, juga berdekatan dengan persimpangan jalan menuju Kecamtan Tanta, Tabalong, serta jalan tembus menuju Desa Lajar, Kecamatan Lampihong

Menurut dua orang rekan Udin yang merupakan sopir trailer dan pegawai di salah satu perusahaan tersebut, di lokasi kejadian,  biasanya para sopir hanya mampu memacu truknya dengan kecepatan maksimal sekitar 40km/jam.

Udin ujar salah satu penjaga warung malam, sempat terlihat di sekitar kejadian, sebelum magrib hingga waktu magrib.

Saat itu, dia mondar mandir dengan menggunakan kendaraan roda dua di lokasi tersebut.

"Udin mondar mandir hingga tiga kali di sini, melewati saya yang waktu itu sedang nongkrong di pinggir jalan. Waktu itu saya mencoba menyapa. Biasanya dia langsung menegur karena kenal, tapi kali itu tidak," kata warga yang tidak mau disebutkan namanya tersebut.

Selepas magrib sebelum isya, mobil trailer pun terlihat macet di lokasi kejadian, tempat  tergeletaknya Udin yang saat itu terlihat seperti  sudah meninggal.

Dilokasi kejadian itu tambah dia, tidak ada tanda-tanda habis terjadi kecelakaan, seperti darah yang berceceran, atau kaca spion sepeda motor yang pecah maupun lainnya.

"Biasanya jika terjadi kecelakaan dengan trailer, terlihat banyak darah, dan bagian tubuh korbannya biasanya hancur bertebaran," katanya.

Saat ditemukan, kata dia, kaki Udin bengkak, dan bagian mata kakinya hancur, sementara kendaraan serta helm Udin tetap utuh, tidak ada yang  lecet.

Hingga saat ini, kematian Syahrudin alias Udin serta Yatni Fatmawati alias Atni masih diselidiki kepolisian Tabalong dan Balangan, bahkan Polda Kalsel.

Selain adanya kejanggalan pada luka yang terdapat di tubuh korban Udin, kematian Atni yang terkubur dan di cor disamping rumah suami sirinya tersebut juga masih menyimpan misteri.

Seperti diketahui sebelumnya, jenazah Yatni Fatmawati alias Atni ditemukan kepolisian terkubur dan dicor di samping sebuah rumah milik suami sirinya di Desa Hujan Mas RT04 Kecamatan Paringin, Kamis (14/1) kemarin sekitar pukul 14.00 Wita.

Sedangkan Syahrudin alias Udin sang suami siri, ditemukan tergeletak dan akhirnya meninggal ketika berada di RS Tabalong pada Kamis (7/1), diduga akibat kecelakaan di jalur houling tambang PT Adaro, Desa Tamuang Kecamatan Tanta, Kabupaten Tabalong./D

Pewarta: Roly Supriadi

Editor : Roly Supriadi


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2016