Kelompok Tani Bina Banua di Desa Selaru, Kalimantan Selatan sekarang bisa merasakan manfaat mesin kompos listrik dari PLN, hasilnya dinilai menguntungkan karena mampu memproduksi pupuk sendiri.
"Sebelum adanya bantuan ini, kami membeli pupuk di pasaran untuk kebutuhan pertanian. Keadaan tersebut dapat mengubah keuntungan kami jika terjadi kenaikan harga pupuk. Namun dengan bantuan ini, kami bisa memproduksi pupuk secara mandiri sehingga menekan harga jual dan untung akan berlimpah," ujar Ketua Kelompok Tani Bina Banua, Jamhuri, Rabu di Kotabaru.
Camat Pulau Laut Tengah Husin mengatakan, upaya PLN untuk meningkatkan Usaha Mikro Kecil (UMK) di sektor pertanian tersebut sangat bermanfaat untuk masyarakat di daerahnya, karena bisa menjadi solusi ketika harga pupuk naik.
"Nantinya petani dapat membuat pupuk kompos sendiri untuk kebutuhan pertanian, hasilnya juga dapat diperjualbelikan, sehingga perekonomian di Desa Selaru lebih meningkat. Kami sangat bersyukur atas kepedulian PLN dan bantuan yang diberikan untuk masyarakat,” ujarnya.
Awalnya, mesin tersebut diserahkan PT PLN (Persero) Unit Induk Pembangunan Kalimantan Bagian Timur (UIP Kalbagtim) bersumber dari program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL). Desa Selaru dipilih karena berada di wilayah kerja PLN yang saat ini mengerjakan proyek strategis nasional (PSN) untuk keandalan listrik Kalimantan.
Manajer Unit Pelaksana Proyek Kalbagtim Arie Nugroho Ardianto menjelaskan program TJSL yang mengusung tema Electrifying Agriculture tersebut bertujuan mendukung sektor pertanian melalui pemanfaatan teknologi berbasis listrik sehingga dapat menekan biaya produksi, meningkatkan kualitas produksi serta dapat meningkatkan pendapatan kelompok tani.
“PLN akan terus hadir untuk masyarakat, tidak hanya dalam rangka penyediaan listrik, melainkan melalui program TJSL atau program-program lainnya yang bertujuan untuk pemberdayaan masyarakat yang akan berpengaruh pada peningkatan ekonomi di sekitar wilayah kerja kami,” ujarnya.
General Manager PLN UIP Kalbagtim Josua Simanungkait menambahkan kepedulian tersebut merupakan tanggung jawab PLN bagi masyarakat di sekitar pembangunan SUTT 150 kV Selaru-Sebuku yang tengah dilaksanakan saat ini.
Dirinya juga turut menyampaikan terimakasih kepada seluruh stakeholder yang terlibat dalam pembangunan infrastruktur ketenagalistrikan SUTT 150kV Selaru–Sebuku, sehingga pekerjaan pembangunan dapat berjalan dengan baik.
"Semoga dengan usaha kami untuk menyediakan sistem kelistrikan yang andal di Kalimantan Selatan mampu mendorong pengembangan dan peningkatan ekonomi masyarakat,” ujarnya.
Baca juga: PLN serahkan bantuan fasilitas pendidikan untuk sekolah
Baca juga: PLN tuntaskan pembayaran lahan terdampak pembangunan SUTT di Kalsel
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2022
"Sebelum adanya bantuan ini, kami membeli pupuk di pasaran untuk kebutuhan pertanian. Keadaan tersebut dapat mengubah keuntungan kami jika terjadi kenaikan harga pupuk. Namun dengan bantuan ini, kami bisa memproduksi pupuk secara mandiri sehingga menekan harga jual dan untung akan berlimpah," ujar Ketua Kelompok Tani Bina Banua, Jamhuri, Rabu di Kotabaru.
Camat Pulau Laut Tengah Husin mengatakan, upaya PLN untuk meningkatkan Usaha Mikro Kecil (UMK) di sektor pertanian tersebut sangat bermanfaat untuk masyarakat di daerahnya, karena bisa menjadi solusi ketika harga pupuk naik.
"Nantinya petani dapat membuat pupuk kompos sendiri untuk kebutuhan pertanian, hasilnya juga dapat diperjualbelikan, sehingga perekonomian di Desa Selaru lebih meningkat. Kami sangat bersyukur atas kepedulian PLN dan bantuan yang diberikan untuk masyarakat,” ujarnya.
Awalnya, mesin tersebut diserahkan PT PLN (Persero) Unit Induk Pembangunan Kalimantan Bagian Timur (UIP Kalbagtim) bersumber dari program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL). Desa Selaru dipilih karena berada di wilayah kerja PLN yang saat ini mengerjakan proyek strategis nasional (PSN) untuk keandalan listrik Kalimantan.
Manajer Unit Pelaksana Proyek Kalbagtim Arie Nugroho Ardianto menjelaskan program TJSL yang mengusung tema Electrifying Agriculture tersebut bertujuan mendukung sektor pertanian melalui pemanfaatan teknologi berbasis listrik sehingga dapat menekan biaya produksi, meningkatkan kualitas produksi serta dapat meningkatkan pendapatan kelompok tani.
“PLN akan terus hadir untuk masyarakat, tidak hanya dalam rangka penyediaan listrik, melainkan melalui program TJSL atau program-program lainnya yang bertujuan untuk pemberdayaan masyarakat yang akan berpengaruh pada peningkatan ekonomi di sekitar wilayah kerja kami,” ujarnya.
General Manager PLN UIP Kalbagtim Josua Simanungkait menambahkan kepedulian tersebut merupakan tanggung jawab PLN bagi masyarakat di sekitar pembangunan SUTT 150 kV Selaru-Sebuku yang tengah dilaksanakan saat ini.
Dirinya juga turut menyampaikan terimakasih kepada seluruh stakeholder yang terlibat dalam pembangunan infrastruktur ketenagalistrikan SUTT 150kV Selaru–Sebuku, sehingga pekerjaan pembangunan dapat berjalan dengan baik.
"Semoga dengan usaha kami untuk menyediakan sistem kelistrikan yang andal di Kalimantan Selatan mampu mendorong pengembangan dan peningkatan ekonomi masyarakat,” ujarnya.
Baca juga: PLN serahkan bantuan fasilitas pendidikan untuk sekolah
Baca juga: PLN tuntaskan pembayaran lahan terdampak pembangunan SUTT di Kalsel
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2022