PT PLN (Persero) menyebut stok abu sisa pembakaran batu bara yang biasa disebut "Fly Ash Bottom Ash (Faba) pada seluruh Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) di Kalimantan melimpah yang bisa dimanfaatkan 
menjadi produk bernilai ekonomi tinggi seperti batako, paving block hingga campuran penyubur lahan pertanian.

"Kini kami terus membuka peluang kerja sama pemanfaatan abu sisa pembakaran batu bara PLTU ini dengan berbagai pihak," kata General Manager PLN UIKL Kalimantan Daniel Eliawardhana di Banjarbaru, Selasa.

Dia menyebut PLTU Pulang Pisau yang terletak di Provinsi Kalimantan Tengah misalnya, terdapat 55 ribu ton Faba. PLN membuka peluang kerja sama seluas-luasnya dengan berbagai pihak mulai pemerintah, instansi TNI/Polri, universitas, koperasi masyarakat dan masyarakat umum. 

Salah satunya Komando Resor Militer (Korem) 102/Panju Panjung di Palangka Raya. PLN  telah melakukan uji coba pengolahan Faba menjadi berbagai produk agar membantu peningkatan perekonomian masyarakat di Kalimantan Tengah yang nantinya digerakkan oleh TNI Angkatan Darat.
General Manager PLN UIKL Kalimantan Daniel Eliawardhana bersama Komandan Komando Resor Militer (Danrem) 102/Panju Panjang Brigjen TNI Yudianto Putrajaya. (ANTARA/Firman)


Komandan Komando Resor Militer (Danrem) 102/Panju Panjang Brigjen TNI Yudianto Putrajaya mengungkapkan Faba yang telah dikeluarkan dari kategori limbah berbahaya dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat.

Dia pun antusias dan mendukung penuh kerja sama dengan PLN bisa terjalin secara optimal agar pemanfaatan Paba bisa dilakukan melalui program Bakti TNI.

Bahkan Putra menyebut Faba dapat digunakan untuk menyuburkan tanah dengan cara dicampur dengan pupuk lestari 102 yang dihasilkan oleh Korem 102 Panju Panjung.

"Kami siap berkolaborasi meningkatkan kesejahteraan rakyat melalui pemanfaatan lahan di sekitar PLTU menjadi lahan produktif," jelas jenderal bintang satu itu.

Pewarta: Firman

Editor : Imam Hanafi


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2022