Banjarmasin, (Antaranews Kalsel) - Kepala Dinas Kesehatan Kota Banjarmasin Diah R Praswati menyatakan, adanya kelurahan siaga aktif di daerahnya dalam mengawasi kesehatan warganya sangat berperan menekan Angka Kematian Ibu (AKI) dan bayinya saat persalinan.
"Saat inikan daerah kita lagi menggalakkan kelurahan siaga aktif, di mana para lurah betul-betul menganalisa seluruh warganya dalam kesejahteraan termasuk mendapatkan pelayanan kesehatan yang baik," ujarnya di gedung dewan, Kamis.
Menurut dia, dengan peran kesiapsiagaan dari tingkat kecamatan hingga kelurahan di daerah ini yang berjalan aktif dalam mengawasi segala persoalan diwarganya, maka tindakan cepat untuk menolong kesehatan warga, termasuk ibu yang hendak melahirkan bisa terlaksana dengan baik.
"Karena pokok persoalan utama ada di lapangan, di mana seluruh warga bisa bergotong royong dipimpin atau terkoordinasi dengan lurah dan camatnya dalam memberikan pertolongan pertama bagi ibu yang hendak melahirkan," paparnya.
Bagi dia, kecepatan para warga membawa ibu yang hendak melahirkan ketempat kesehatan baik itu poskesmas maupun rumah sakit menjadi harapan besar keselamatannya dalam persalinan yang baik.
Dengan sudah berjalannya kelurahan siaga aktif di daerahnya ini, ujar Diah, cukup terbukti angka kematian ibu mengalami penurunan yang cukup signifikan ditiga tahun terakhir ini, yakni, pada 2013 sebanyak 17 orang, 2014 sebanyak 14 orang, dan 2015 sebanyak 14 orang.
"Kita harapkan tahun 2016 ini bisa nol persen, itu tekad kita bersama saat ini dengan dukungan besar dari semua pihak," bebernya.
Sama halnya angka kematian bayi saat dilahirkan, yakni, pada 2013 sebanyak 84 kasus, 2014 sebanyak 73 kasus, dan 2015 sebanyak 55 kasus.
Pemerintah pun, kata dia, cukup memberikan anggaran besar bagi sektor kesehatan ini dengan mengalokasikan anggaran hingga lebih dari 10 persen Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) 2016 ini.
Diah mengaku, dinas kesehatan terus melakukan peningkatan sumberdaya tenaga kesehatan, utamanya para bidan di puskesmas hingga keahlian mereka terus meningkat dalam memberikan pelayanan maksimal bagi masyarakat.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2016
"Saat inikan daerah kita lagi menggalakkan kelurahan siaga aktif, di mana para lurah betul-betul menganalisa seluruh warganya dalam kesejahteraan termasuk mendapatkan pelayanan kesehatan yang baik," ujarnya di gedung dewan, Kamis.
Menurut dia, dengan peran kesiapsiagaan dari tingkat kecamatan hingga kelurahan di daerah ini yang berjalan aktif dalam mengawasi segala persoalan diwarganya, maka tindakan cepat untuk menolong kesehatan warga, termasuk ibu yang hendak melahirkan bisa terlaksana dengan baik.
"Karena pokok persoalan utama ada di lapangan, di mana seluruh warga bisa bergotong royong dipimpin atau terkoordinasi dengan lurah dan camatnya dalam memberikan pertolongan pertama bagi ibu yang hendak melahirkan," paparnya.
Bagi dia, kecepatan para warga membawa ibu yang hendak melahirkan ketempat kesehatan baik itu poskesmas maupun rumah sakit menjadi harapan besar keselamatannya dalam persalinan yang baik.
Dengan sudah berjalannya kelurahan siaga aktif di daerahnya ini, ujar Diah, cukup terbukti angka kematian ibu mengalami penurunan yang cukup signifikan ditiga tahun terakhir ini, yakni, pada 2013 sebanyak 17 orang, 2014 sebanyak 14 orang, dan 2015 sebanyak 14 orang.
"Kita harapkan tahun 2016 ini bisa nol persen, itu tekad kita bersama saat ini dengan dukungan besar dari semua pihak," bebernya.
Sama halnya angka kematian bayi saat dilahirkan, yakni, pada 2013 sebanyak 84 kasus, 2014 sebanyak 73 kasus, dan 2015 sebanyak 55 kasus.
Pemerintah pun, kata dia, cukup memberikan anggaran besar bagi sektor kesehatan ini dengan mengalokasikan anggaran hingga lebih dari 10 persen Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) 2016 ini.
Diah mengaku, dinas kesehatan terus melakukan peningkatan sumberdaya tenaga kesehatan, utamanya para bidan di puskesmas hingga keahlian mereka terus meningkat dalam memberikan pelayanan maksimal bagi masyarakat.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2016