Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Balangan cepat tanggap dalam menyikapi adanya laporan warga Desa Batumandi, Kecamatan Batumandi, Kabupaten Balangan terkait ada irigasi yang jebol.
Ketua Komisi III DPRD Kabupaten Balangan Hafiz Ansari beserta anggota Komisi III lainnya mendatangi lokasi. Mereka didampingi oleh warga yang mengadu begitu pula instansi terkait.
"Saat kami datang ke lokasi memang benar, irigasi yang dimaksud mengalami kerusakan pada bagian dinding jebol dan longsor. Kami meminta instansi terkait segera melakukan penanganan, mengingat pentingnya manfaat irigasi terhadap pengairan sawah warga setempat," kata Hafiz kepada awak media di Paringin, Rabu.
Menurut dia, irigasi tersebut sangatlah dibutuhkan oleh warga sekitar apalagi fungsinya untuk mengairi lahan sawah warga pada tiga desa
Dia melanjutkan, berdasarkan data dari Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian dan Perikanan Kabupaten Balangan melalui penyuluh pertanian, irigasi tersebut mampu mengairi sekitar 300 hektare lahan sawah warga.
"Dalam waktu dekat, kami akan berkoordinasi dengan Dinas PUPR dan Balai Wilayah Sungai Kalimantan II untuk penanganannya, karena irigasi tersebut merupakan aset dari BWS Kalimantan II," imbuhnya.
Sebelumnya, seorang petani setempat, Oyong mengeluhkan sudah tiga bulan para petani merasakan dampak kekurangan air diakibatkan jebolnya irigasi tersebut.
"Saya berharap kerusakan irigasi ini segera ditangani, sehingga petani kembali merasa nyaman dan kebutuhan air untuk sawah dapat kembali terpenuhi," tukasnya.
Baca juga: Komisi III minta DKP3 perhatikan hewan ternak cegah PMK
Baca juga: Pemkab Balangan cegah penyakit PMK dengan biosecurity
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2022
Ketua Komisi III DPRD Kabupaten Balangan Hafiz Ansari beserta anggota Komisi III lainnya mendatangi lokasi. Mereka didampingi oleh warga yang mengadu begitu pula instansi terkait.
"Saat kami datang ke lokasi memang benar, irigasi yang dimaksud mengalami kerusakan pada bagian dinding jebol dan longsor. Kami meminta instansi terkait segera melakukan penanganan, mengingat pentingnya manfaat irigasi terhadap pengairan sawah warga setempat," kata Hafiz kepada awak media di Paringin, Rabu.
Menurut dia, irigasi tersebut sangatlah dibutuhkan oleh warga sekitar apalagi fungsinya untuk mengairi lahan sawah warga pada tiga desa
Dia melanjutkan, berdasarkan data dari Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian dan Perikanan Kabupaten Balangan melalui penyuluh pertanian, irigasi tersebut mampu mengairi sekitar 300 hektare lahan sawah warga.
"Dalam waktu dekat, kami akan berkoordinasi dengan Dinas PUPR dan Balai Wilayah Sungai Kalimantan II untuk penanganannya, karena irigasi tersebut merupakan aset dari BWS Kalimantan II," imbuhnya.
Sebelumnya, seorang petani setempat, Oyong mengeluhkan sudah tiga bulan para petani merasakan dampak kekurangan air diakibatkan jebolnya irigasi tersebut.
"Saya berharap kerusakan irigasi ini segera ditangani, sehingga petani kembali merasa nyaman dan kebutuhan air untuk sawah dapat kembali terpenuhi," tukasnya.
Baca juga: Komisi III minta DKP3 perhatikan hewan ternak cegah PMK
Baca juga: Pemkab Balangan cegah penyakit PMK dengan biosecurity
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2022