Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan melalui Badan Penelitian Pembangunan Daerah (Balitbangda) menggelar Sosialisasi Inovasi Daerah di aula Idham Khalid Setda Provinsi Kalsel di Banjarbaru yang melibatkan pejabat terkait di 13 Kabupaten/Kota pada Selasa (17/5).

Hadir, Kepala Pusat Litbang Inovasi Daerah, Badan Strategi  Kebijakan Dalam Negeri, Kementerian Dalam Negeri,  Matheos Tan sebagai penyaji materi sosialisasi inovasi terkait strategi peningkatan kapasitas aparatur yang inovatif.

Matheos, mengapresiasi langkah Pemprov Kalsel yang mengundang jajaran pemerintah kabupaten/kota membahas masalah inovasi daerah ini.

Menurut Matheos, Indeks inovasi daerah menjadi salah satu instrumen yang dapat digunakan untuk mengukur sejauh mana capaian perbaikan dan peningkatan tata kelola pemerintahan, birokrasi, dan pelayanan publik melalui pengembangan inovasi-inovasi di tingkat daerah.

Untuk itu,  semua pihak terkait harus mampu memetakan kebutuhan layanan masyarakat, menyediakan akses bagi layanan tersebut, hingga memangkas birokrasi yang dapat memperlambat proses pelayanan.

Matheos menambahkan, pihaknya bersedia memberikan pendampingan kepada  pemerintah daerah dengan jajarannya, dalam melakukan inovasi.

Apalagi saat ini, inovasi yang dilaporkan oleh pemerintah kabupaten kota, masih terdapat kekurangan berupa dokumen atau bukti-bukti inovasi.

"Dokumen harus dikuatkan dengan bukti-bukti," tegasnya.

Pada kegiatan itu, Gubernur Kalsel melalui Sekdaprov Kalsel, Roy Rizali Anwar menyampaikan sambutan sekaligus membuka acara.

Disebutkan, pemerintah daerah, baik di tingkat provinsi maupun kabupaten/kota di Kalsel sangat mendorong dan memotivasi  setiap unit kerja, agar kreatif dalam menciptakan inovasi-inovasi baru, untuk  menunjang kinerja pemerintahan dan pelayanan publik.

Di Kalsel ujar gubernur, cukup banyak inovasi yang sudah dibuat dan diimplementasikan dalam pelaksanaan tugas dan fungsi unit kerja dan pelayanan kepada masyarakat.

Menurut gubernur, berbagai inovasi yang dilakukan daerah wajib dilaporkan kepada kemendagri, laporan tersebut akan dinilai melalui sistem indeks inovasi daerah yang dilakukan setiap tahun.

Terkait hal itu, Badan Strategi Kebijakan Dalam Negeri Kementerian Dalam Negeri, telah melaksanakan kegiatan IGA sejak beberapa tahun yang lalu.
 

Sosialisasi Inovasi Daerah di aula Idham Khalid Setda Provinsi Kalsel di Banjarbaru, Selasa, 17/05/2022 (Antara/Istimewa)


Kegiatan itu dilaksanakan untuk memacu pemerintah daerah, untuk terus berinovasi. penilaian dilakukan terhadap kuantitas dan kualitas inovasi yang terdapat di tiap-tiap SKPD.

”Alhamdulillah, pemerintah pusat melalui kementerian dalam negeri memberikan penghargaan melalui gelaran Innovative Government Award (IGA). 

Penilaian inovasi daerah Provinsi Kalsel menjadi momentum Provinsi Kalsel untuk memperbaiki peringkat. Hal itui penting untuk diperhatikan, karena pengukuran dan penilaian indeks inovasi daerah tidak hanya didasarkan pada kuantitas, melainkan juga kualitas inovasi yang dihasilkan.

”Untuk itu, melalui kegiatan sosialisasi ini, saya minta bupati/walikota, serta seluruh  kepala satuan kerja, untuk menciptakan iklim inovasi yang berjalan dengan baik dan berkelanjutan. Selain itu, kita perlu memperkuat sosialisasi dan koordinasi , khususnya dalam memenuhi segala persyaratan yang diperlukan sesuai ketentuan. misalnya terkait pengumpulan data, penginputan, dan lain sebagainya,” ujar gubernur lagi.

Semetara itu, Kepala Balitbangda Provinsi Kalsel,    Muhammad Amin MT dalam laporannya menyebutkan, inovasi daerah adalah semua bentuk pembaharuan dalam penyelenggaraan pemerintah daerah dengan tujuan  meningkatkan kinerja penyelenggaraan pemerintah daerah.

Dalam mencapai tujuan itu, sasaran inovasi daerah diarahkan untuk mempercepat terwujudnya kesejahteraan masyarakat melalui pelayanan publik, pemberdayaan, dan peran serta masyarakat serta peningkatan daya saing daerah.
 

Pewarta: Latif Thohir

Editor : Imam Hanafi


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2022