Ratusan nelayan dari Desa Tabanio, Kecamatan Takisung, Tanah Laut, menyampaikan aspirasi ke Dewan Perwakilan Rakyat (DPRD) kabupaten setempat, terkait sulitnya mendapat bahan bakar minyak (BBM) jenis solar subsidi, Selasa (17/5/2022).
Salah satu tokoh masyarakat Tabanio Yusdiansyah mengatakan, saat ini nelayan pemilik kapal kesulitan mendapatkan BBM jenis solar bersubsidi di desa mereka.
Selain itu, sebut dia, nelayan seharusnya dapat tiga drum dari stasiun pengisian bahan bakar umum nelayan (SPBUN), namun hanya diberi dua drum.
Akibatnya, jelas dia, nelayan harus mencari tambahan solar agar bisa melaut.
Dia juga mengungkapkan, harga jual solar bersubsidi Rp5.150 per liter, namun kadang digenapkan menjadi Rp5.200 per liter.
Nelayan Desa Tabanio juga mempersoalkan sisa solar subsidi dari yang didapatkan SPBUN dari PT Pertamina 110 ribu liter sebulan.
"Yang disalurkan kepada nelayan untuk 154 kapal hanya 67.760 liter, sehingga masih ada sisa sebanyak 42.240 liter,"ungkapnya.
Dia berharap, permasalahan tersebut bisa dicarikan solusinya oleh DPRD Tanah Laut, sehingga nelayan Desa Tabonio tidak sulit lagi mendapatkan solar bersubsidi.
Terpisah, Kepala Desa Tabonio Madiansyah juga mengharapkan DPRD Tanah Laut bisa mencarikan solusi tersebut.
Sementara, Ketua DPRD Tanah Laut Muslimin berjanji akan menindaklanjuti aspirasi nelayan Desa Tabonio tersebut.
"DPRD Tanah Laut bersama dinas terkait akan membahas dan mencarikan solusi keluhan tersebut," tutupnya.
Seusai menyampaikan aspirasi, Ketua BPD Tabanio Iqbal didampingi beberapa nelayan menyerahkan surat rekomendasi Kades Tabanio kepada Ketua DPRD Kabupaten Tanah Laut Muslimin.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2022
Salah satu tokoh masyarakat Tabanio Yusdiansyah mengatakan, saat ini nelayan pemilik kapal kesulitan mendapatkan BBM jenis solar bersubsidi di desa mereka.
Selain itu, sebut dia, nelayan seharusnya dapat tiga drum dari stasiun pengisian bahan bakar umum nelayan (SPBUN), namun hanya diberi dua drum.
Akibatnya, jelas dia, nelayan harus mencari tambahan solar agar bisa melaut.
Dia juga mengungkapkan, harga jual solar bersubsidi Rp5.150 per liter, namun kadang digenapkan menjadi Rp5.200 per liter.
Nelayan Desa Tabanio juga mempersoalkan sisa solar subsidi dari yang didapatkan SPBUN dari PT Pertamina 110 ribu liter sebulan.
"Yang disalurkan kepada nelayan untuk 154 kapal hanya 67.760 liter, sehingga masih ada sisa sebanyak 42.240 liter,"ungkapnya.
Dia berharap, permasalahan tersebut bisa dicarikan solusinya oleh DPRD Tanah Laut, sehingga nelayan Desa Tabonio tidak sulit lagi mendapatkan solar bersubsidi.
Terpisah, Kepala Desa Tabonio Madiansyah juga mengharapkan DPRD Tanah Laut bisa mencarikan solusi tersebut.
Sementara, Ketua DPRD Tanah Laut Muslimin berjanji akan menindaklanjuti aspirasi nelayan Desa Tabonio tersebut.
"DPRD Tanah Laut bersama dinas terkait akan membahas dan mencarikan solusi keluhan tersebut," tutupnya.
Seusai menyampaikan aspirasi, Ketua BPD Tabanio Iqbal didampingi beberapa nelayan menyerahkan surat rekomendasi Kades Tabanio kepada Ketua DPRD Kabupaten Tanah Laut Muslimin.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2022