Balai Bahasa Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel), Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa Kemendikbud, menggelar Lokakarya Penyusunan Kamus Dwibahasa Bahasa Bakumpai-Indonesia, Selasa (17/5/2022).
Kegiatan berlangsung di Aula Mufakat Sekretariat Daerah Kabupaten Barito Kuala (Setdakab Batola) melibatkan elemen terkait tersebut dibuka Bupati Hj Noormiliyani AS melalui Staf Ahli Bupati Bidang Ekonomi dan Pembangunan (Ekobang) Purkan.
Saat membacakan sambutan bupati, Staf Ahli Bupati Bidang Ekobang Purkan menyampaikan, lokakarya penyusunan kamus dwibahasa Bakumpai-Indonesia tersebut diharapkan dapat menjadi bagian penting untuk membuka wawasan dan menambah khazanah pengetahuan bahasa daerah.
Selain itu, menurut dia, juga diharapkan sebagai upaya bersama untuk melestarikan budaya berbahasa Bakumpai.
Berbicara tentang bahasa daerah, sebut bupati, tentunya akan terbayang khazanah kekayaan Indonesia yang sangat besar yang harus dilindungi dan dilestarikan.
Budaya untuk melestarikan Bahasa Bakumpai itulah, lanjut bupati, sangat penting karena Bahasa Bakumpai merupakan bahasa daerah yang merupakan jati diri, khususnya Barito Kuala dan menjadi kewajiban generasi penerus melestarikan dan mempertahankan dari bahasa nenek moyang.
Demikian pula selaku pemerintah, ucap bupati, menjadi kewajiban untuk melestarikan sehingga diharapkan generasi muda senantiasa terus menggunakan bahasa daerah supaya budaya lokal tetap lestari.
Bupati mengutarakan, untuk melindungi ancaman kepunahan maka perlu ada upaya konservasi bahasa yang dapat dilakukan oleh penutur bahasa yang disertai preservasi berupa pelestarian bahasa.
Upaya pencegahan dan perbaikan, papar bupati, dapat dilakukan melalui pendokumentasian sekaligus pengembangan seperti melalui penyusunan sistem fonologi, morfologi, sintaksis, dan sistem aksara atau sistem ortografis.
Dengan demikian, jelas dia, generasi berikutnya masih dapat mengetahui dan mempergunakan karena masih terlihat dokumennya.
“Kalau kita ingin bahasa Bakumpai tetap ada maka mari duduk bersama untuk kebaikan kita semua,” ajak bupati.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2022
Kegiatan berlangsung di Aula Mufakat Sekretariat Daerah Kabupaten Barito Kuala (Setdakab Batola) melibatkan elemen terkait tersebut dibuka Bupati Hj Noormiliyani AS melalui Staf Ahli Bupati Bidang Ekonomi dan Pembangunan (Ekobang) Purkan.
Saat membacakan sambutan bupati, Staf Ahli Bupati Bidang Ekobang Purkan menyampaikan, lokakarya penyusunan kamus dwibahasa Bakumpai-Indonesia tersebut diharapkan dapat menjadi bagian penting untuk membuka wawasan dan menambah khazanah pengetahuan bahasa daerah.
Selain itu, menurut dia, juga diharapkan sebagai upaya bersama untuk melestarikan budaya berbahasa Bakumpai.
Berbicara tentang bahasa daerah, sebut bupati, tentunya akan terbayang khazanah kekayaan Indonesia yang sangat besar yang harus dilindungi dan dilestarikan.
Budaya untuk melestarikan Bahasa Bakumpai itulah, lanjut bupati, sangat penting karena Bahasa Bakumpai merupakan bahasa daerah yang merupakan jati diri, khususnya Barito Kuala dan menjadi kewajiban generasi penerus melestarikan dan mempertahankan dari bahasa nenek moyang.
Demikian pula selaku pemerintah, ucap bupati, menjadi kewajiban untuk melestarikan sehingga diharapkan generasi muda senantiasa terus menggunakan bahasa daerah supaya budaya lokal tetap lestari.
Bupati mengutarakan, untuk melindungi ancaman kepunahan maka perlu ada upaya konservasi bahasa yang dapat dilakukan oleh penutur bahasa yang disertai preservasi berupa pelestarian bahasa.
Upaya pencegahan dan perbaikan, papar bupati, dapat dilakukan melalui pendokumentasian sekaligus pengembangan seperti melalui penyusunan sistem fonologi, morfologi, sintaksis, dan sistem aksara atau sistem ortografis.
Dengan demikian, jelas dia, generasi berikutnya masih dapat mengetahui dan mempergunakan karena masih terlihat dokumennya.
“Kalau kita ingin bahasa Bakumpai tetap ada maka mari duduk bersama untuk kebaikan kita semua,” ajak bupati.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2022