Kementerian luar negeri Rusia mengatakan pada Senin (13/5/2022) bahwa upaya Barat dan kelompok negara-negara G7 khususnya untuk mengisolasi Moskow telah memperburuk kekurangan pangan global.
Para menteri luar negeri G7 berjanji pada Sabtu (12/5/2022) untuk memperkuat isolasi ekonomi dan politik Rusia, terus memasok senjata ke Ukraina dan bekerja untuk mengurangi kekurangan pangan yang dipicu invasi Rusia pada 24 Februari terhadap tetangganya.
"Upaya untuk mengalihkan Rusia secara ekonomi, finansial, dan logistik dari saluran kerja sama internasional yang sudah berlangsung lama hanya memperburuk krisis ekonomi dan pangan," kata kementerian luar negeri dalam sebuah pernyataan di situs webnya.
Baca juga: Pakar : ancaman krisis pangan tidak datang secara tiba-tiba
"Perlu dicatat bahwa tindakan sepihak negara-negara Barat, terutama dari Kelompok Tujuh, hanya memperburuk masalah pemutusan rantai logistik dan keuangan pasokan makanan ke pasar dunia."
Sebelum perang, gabungan Ukraina dan Rusia menyumbang sekitar 29 persen dari produksi gandum untuk pasar dunia.
Moskow menyebut tindakannya di Ukraina sebagai "operasi militer khusus" untuk melucuti senjata Ukraina dan melindunginya dari fasis. Ukraina dan Barat mengatakan tuduhan fasis tidak berdasar dan bahwa perang adalah tindakan agresi yang tidak beralasan.
Baca juga: BUMN perlu optimalkan lahan tidur atasi potensi krisis pangan
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2022
Para menteri luar negeri G7 berjanji pada Sabtu (12/5/2022) untuk memperkuat isolasi ekonomi dan politik Rusia, terus memasok senjata ke Ukraina dan bekerja untuk mengurangi kekurangan pangan yang dipicu invasi Rusia pada 24 Februari terhadap tetangganya.
"Upaya untuk mengalihkan Rusia secara ekonomi, finansial, dan logistik dari saluran kerja sama internasional yang sudah berlangsung lama hanya memperburuk krisis ekonomi dan pangan," kata kementerian luar negeri dalam sebuah pernyataan di situs webnya.
Baca juga: Pakar : ancaman krisis pangan tidak datang secara tiba-tiba
"Perlu dicatat bahwa tindakan sepihak negara-negara Barat, terutama dari Kelompok Tujuh, hanya memperburuk masalah pemutusan rantai logistik dan keuangan pasokan makanan ke pasar dunia."
Sebelum perang, gabungan Ukraina dan Rusia menyumbang sekitar 29 persen dari produksi gandum untuk pasar dunia.
Moskow menyebut tindakannya di Ukraina sebagai "operasi militer khusus" untuk melucuti senjata Ukraina dan melindunginya dari fasis. Ukraina dan Barat mengatakan tuduhan fasis tidak berdasar dan bahwa perang adalah tindakan agresi yang tidak beralasan.
Baca juga: BUMN perlu optimalkan lahan tidur atasi potensi krisis pangan
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2022