Wisata buatan di kawasan Rantau Baru yang menawarkan pemandangan sejuk rindang pepohonan menjadi salah satu tempat favorit pemudik saat melintas di Kabupaten Tapin, Kalimantan Selatan.
Hal itu berdampak kepada puluhan pedagang kaki lima (PKL), dagangan mereka laku keras dibanding hari hari biasa.
Pedagang bakso dan mie ayam keliling Suharema mengaku sejak hari pertama sampai hari ketiga Lebaran omset dagangannya naik sampai 100 persen.
"Dari hari pertama sampai ketiga rata-rata laku 200 porsi lebih per hari, harga per porsi Rp 15 ribu. Untuk hari keempat agak berkurang sedikit. Alhamdulillah laku, lumayan untuk biaya anak sekolah," ujarnya, Kamis, (5/5).
Sebelumnya target pasar yang diincar adalah wilayah perkantoran, kata dia, hanya Lebaran ini saja berjualan di Ruang Terbuka Hijau (RTH) yang mempunyai danau buatan itu.
Pedagang gorengan Adriyansyah (47) juga mengalami hal serupa, sejak lebaran penjualannya meningkat sampai 50 persen lebih.
"Alhamdulillah banyak yang beli, di sini lokasinya strategis, banyak orang yang singgah di Rantau Baru, baik para pemudik ataupun warga lokal," ujar ayah dua anak itu.
Sekarang, dia bisa menjual 100 tusuk sate telor puyuh, 120 sate tahu, 250 biji pentol, 100 sosis, 150 ceker, 200 biji bakwan, 300 tusuk pentol goreng dan lainnya.
"Untuk telor puyuh harganya Rp2.000 dan bakwan Rp500. Yang lainnya harga seribuan," ujarnya.
Berdagang selama tujuh bulan di sana, Adriyansyah mengaku, saat Lebaran ini jualannya naik drastis.
Selain mereka, ada juga puluhan pedagang lain. Mereka menjual aneka macam makanan dan minuman di sisi kiri dan kanan jalan. Dari 10 pedagang yang ditanya, mereka mengaku untung berjualan saat Lebaran.
Tidak hanya pedagang, juru parkir pun juga mendapat untung lebih di momentum Lebaran ini.
"Kepadatan parkir naik sekitar 80 persen sejak hari pertama Lebaran, di hari keempat ini ada sedikit penurunan," ujarnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2022
Hal itu berdampak kepada puluhan pedagang kaki lima (PKL), dagangan mereka laku keras dibanding hari hari biasa.
Pedagang bakso dan mie ayam keliling Suharema mengaku sejak hari pertama sampai hari ketiga Lebaran omset dagangannya naik sampai 100 persen.
"Dari hari pertama sampai ketiga rata-rata laku 200 porsi lebih per hari, harga per porsi Rp 15 ribu. Untuk hari keempat agak berkurang sedikit. Alhamdulillah laku, lumayan untuk biaya anak sekolah," ujarnya, Kamis, (5/5).
Sebelumnya target pasar yang diincar adalah wilayah perkantoran, kata dia, hanya Lebaran ini saja berjualan di Ruang Terbuka Hijau (RTH) yang mempunyai danau buatan itu.
Pedagang gorengan Adriyansyah (47) juga mengalami hal serupa, sejak lebaran penjualannya meningkat sampai 50 persen lebih.
"Alhamdulillah banyak yang beli, di sini lokasinya strategis, banyak orang yang singgah di Rantau Baru, baik para pemudik ataupun warga lokal," ujar ayah dua anak itu.
Sekarang, dia bisa menjual 100 tusuk sate telor puyuh, 120 sate tahu, 250 biji pentol, 100 sosis, 150 ceker, 200 biji bakwan, 300 tusuk pentol goreng dan lainnya.
"Untuk telor puyuh harganya Rp2.000 dan bakwan Rp500. Yang lainnya harga seribuan," ujarnya.
Berdagang selama tujuh bulan di sana, Adriyansyah mengaku, saat Lebaran ini jualannya naik drastis.
Selain mereka, ada juga puluhan pedagang lain. Mereka menjual aneka macam makanan dan minuman di sisi kiri dan kanan jalan. Dari 10 pedagang yang ditanya, mereka mengaku untung berjualan saat Lebaran.
Tidak hanya pedagang, juru parkir pun juga mendapat untung lebih di momentum Lebaran ini.
"Kepadatan parkir naik sekitar 80 persen sejak hari pertama Lebaran, di hari keempat ini ada sedikit penurunan," ujarnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2022